Jakarta, IDN Times - Hary Susanto/Leani Ratri Oktila melalui laga perdana Paralimpiade Tokyo 2020 dengan ciamik. Namun, Hary mengaku, ada proses adaptasi yang harus dia lalui lebih dulu bersama Ratri di laga pertama ini.
"Di partai pertama tadi masih menjajaki lapangan, termasuk cahaya dan angin, sehingga di awal-awal nilainya agak boros sedikit," ungkap Hary dalam keterangan resmi NPC Indonesia, Rabu (1/9/2021).
Senada dengan Hary, manajer tim para bulutangkis, Sapta Kunta juga melihat hal yang sama. Pada laga pertama ini, Hary dan Ratri masih mencoba beradaptasi dengan atmosfer lapangan, termasuk suasana gedung yang cukup dingin juga berpengaruh pada penampilan mereka.
"Pada awal pertandingan banyak poin yang diperoleh dari kesalahan servis atau servis yang tersangkut di net. Hal itu menunjukkan pemain masih adaptasi dengan kondisi angin dan lampu di lapangan. Suasana di dalam gedung yang agak dingin itu juga berpengaruh,” ucap Sapta.
Secara pribadi, Hary mengaku senang bisa meraih kemenangan di pertandingan pertama Paralimpiae Tokyo 2020. Apalagi, cabang olahraga para bulutangkis baru pertama kali dipertandingkan di Paralimpiade kali ini.
"Karena ini merupakan event terbesar dalam olahraga, khususnya cabang para badminton, ada kebanggaan tersendiri bagi saya bisa bermain," tutur dia.
Pasangan ganda campuran para bulutangkis Indonesia, Hary Susanto/Leani Ratri Oktila memulai Paralimpiade Tokyo 2020 dengan kemenangan. Berlaga di Grup A nomor SL3 - SU5, Hary/Ratri berhasil mengalahkan pasangan tuan rumah Daisuke Fujihara/Akiko Sugino.
Dalam laga yang dihelat di Yoyogi National Stadium, Rabu (9/1/2021) tersebut, Hary/Ratri menang dua gim langsung, 21-12, 21-11. Kemenangan ini menjadi modal bagus bagi Hary/Ratri untuk menatap laga selanjutnya.
Pada pertandingan kedua Grup A Paralimpiade Tokyo 2020 Kamis (2/9/2021), Hary/Ratri akan berhadapan dengan pasangan asal Jerman, Jan Niklas Pott/Katrin Seibert. Pada hari yang sama, Hary maupun Ratri bakal lebih dulu bertanding di nomor tunggal.