Berita menggembirakan datang dari ajang Badminton Asia Team Championship 2018. Tim putra Indonesia berhasil mempertahankan gelar juara di ajang Badminton Asia Team Championship 2018. Menghadapi China pada babak final, Indonesia menaklukkan Negeri Tirai Bambu tersebut dengan skor 3-1.
Bagaimana jalannya pertandingan? Berikut laporan lengkap pertandingan final antara Indonesia melawan China yang dirangkum dari berbagai sumber.
Jonatan Christie selalu menjadi andalan bagi Indonesia dipartai pembuka Badminton Asia Team Championship 2018. Hal itu memang sudah terbukti dalam enam pertandingan yang dilakoninya. Dari enam laga pembuka, Jojo selalu menghasilkan poin bagi Indonesia.
Bahkan pemain elit dunia seperti Son Wan Ho dan Srikant Kidambi harus takluk saat berhadapan dengan Jojo. Hasil baik itulah yang membuat Jonantan menjadi andalan bagi Indonesia di babak pertama. Dalam partai perdana final, Jonatan diturunkan pertama untuk menghadapi tunggal putra terbaik China, Shi Yuqi.
Secara kualitas Jonatan kalah jauh dibanding Shi Yuqi. Tetapi dengan rekor di BATC Jojo tak pernah kalah. Maka hal itu menjadi motivasi sendiri Jonatan untuk mengalahkan Shi Yuqi.
Pada partai pertama, Shi Yuqi digame pertama mampu menaklukan Jonatan dengan skor 21-16. Tetapi pada game kedua dan ketiga, Jonatan mampu bangkit dan menekan Shi Yuqi. Hasilnya pada game kedua Jonatan mampu mengambalikan kedudukan dengan menang 21-17.
Di game ketiga, Jonatan sempat tertinggal 13-18. Namun dia kemudian mengingat perjuangan Firman yang mampu bangkit setelah ketinggalan jauh. Alhasil Jonantan tahap demi tahap mengambil poin dan mengakhiri pertandingan dengan skor 21-18 dilansir dari bwftournamentsoftware.com.
Alhasil Jonatan mampu lagi-lagi mampu menyumbangkan angka bagi Indonesia. Indonesia pun unggul 1-0 atas China.
Setelah Indonesia unggul 1-0 atas China. Indonesia menurunkan pasangan ganda putra Mohammad Ahsan/Angga Pratama berhadapan dengan ganda putra China, He Jiting/Tan Qiang. Pasangan Ahsan/Angga merupakan pasangan kombinasi baru yang terbukti mampu menyumbangkan poin bagi Indonesia.
Pada babak semifinal, mereka menumbangkan Chung Eui Seuk/Seung Jae Seo dengan skor 21-8 dan 21-10 hanya 23 menit. Dan lagi-lagi Ahsan/Angga mampu menaklukan ganda putra China, He Jiting/Tan Qiang dengan dua game langsung 21-19 dan 21-18.
Ahsan/Angga berhasil membawa Indonesia unggul jauh 2-0. Ahsan sangat bersyukur bisa menyumbangkan angka bagi Indonesia. Dia sangat mengapresiasi pertandingan parta pertama Jonatan yang dengan gigihnya menyumbangkan kemenangan. Sehingga Ahsan sangat termotivasi tidak mau kalah dan meraih kemenangan.
Keberhasilan Ahsan/Angga dalam menyumbagkan poin bagi Indonesia tidak diikuti oleh Anthony Ginting. Ginting yang turun pada partai ketiga sekaligus partai penentu kemenangan Indonesia harus takluk. Anthony Ginting harus mengakui keunggulan tiga game langsung dari tunggal putra China, Qiao Bin dengan skor 12-21, 21-11, dan 14-21.
Hasil tersebut membuat China bernapas lebih dalam lagi karena mampu menipiskan skor menjadi 2-1. Kekalahan Anthony disebabkan karena kondisinya yang seratus persen belum fit. Hal ini dikarenakan engkel kanannya yang kambuh kembali saat berjumpa Kazuma di babak perempat final.
Pada partai keempat Indonesia menurunkan Hendra Setiawan/Rian Agung Saputro untuk menghadapi ganda putra China, Han Chengkai/Zhao Haodong. Hendra/Rian pada game pertama tampil dominan dan mengambil alih permainan dengan unggul 21-11.
Pada babak kedua, permainan semakin sengit dengan saling kejar-mengejar angka. Tetapi dengan pengalaman ganda putra Indonesia, Hendra/Rian mampu mengakhiri kemenangan dengan skor 21-19.
Hasil itu membuat Indonesia menang dengan skor 3-1 atas China dan meraih gelar juara Badminton Asia Team Championship 2018. Dengan hasil ini, Indonesia berhasil mempertahankan gelar juara.