Indonesia Berpeluang Jadi Tuan Rumah Youth Olympic Games 2030

Umumnya, proses bidding atau pencalonan jadi awal dalam persaingan menjadi tuan rumah multievent skala internasional di bawah naungan Komite Olimpiade Internasional (IOC). Namun, menurut Okto, prosesnya sekarang langsung melewati continous dialogue atau dialog berkelanjutan. Sistem ini ternyata berlaku sejak Tokyo mencalonkan diri sebagai tuan rumah Olimpiade 2020.

Tahapan selanjutnya adalah targeted dialogue, yang artinya kita dianggap IOC sudah siap menjadi tuan rumah dan edisi penyelenggaraan Olimpiadenya telah ditentukan," kata Okto mengutip keterangan tertulis.

Menurut Okto, saat ini Indonesia sudah memiliki fasilitas, infrastruktur, dan sarana dan prasarana, yang siap untuk menggelar seluruh pertandingan. Seluruh venue itu sempat digunakan saat Asian Games dan Asian Para Games 2018 di wilayah DKI Jakarta.

Selanjutnya, KOI diminta untuk menyampaikan laporan keuangan dan dukungan dari Pemprov DKI Jakarta, sebagai host city, dalam pencalonan Youth Olympic Games 2030. Laporan harus diberikan pada Agustus 2025 mendatang.

"Kalau sudah mendapatkan dukungan anggaran yang sedang kami susun bersama-sama, dan komunikasi terus dilanjutkan. Kalau sudah ada kesepakatan, Insya Allah yang lain-lainnya kami sudah siap," kata Okto.

KOI juga sudah menggelar komunikasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, perwakilan Kemenpora, dan Future Host Commission for the Games of the Olympiad IOC. Ini terkait dengan kesiapan Indonesia sebagai calon tuan rumah Youth Olympic 2030.

"Jadi, kami ikuti prosedurnya. Saat ini, kami masih di dalam tahap komunikasi lebih lanjut dengan semua pihak yang terkait karena keputusan ini bukan semata-mata NOC Indonesia, tapi juga melibatkan pemerintah pusat maupun daerah. Kalau melihat semua fasilitas, infrastruktur, sarana-prasarana, dan pengalaman, saya sangat optimistis Indonesia pasti bisa dipercaya untuk menjadi tuan rumah Youth Olympic Games 2030," kata Okto.