Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pertandingan Pencak Silat di Asian Games 2018 (ANTARA FOTO/INASGOC/Melvinas Priananda)
ilustrasi pertandingan Pencak Silat di Asian Games 2018 (ANTARA FOTO/INASGOC/Melvinas Priananda)

Intinya sih...

  • Visi Paris 2024 bisa diterapkan di Indonesia

  • Paris 2024 menunjukkan keterlibatan publik dapat ditingkatkan lewat beragam acara

  • Indonesia juga jadi komunitas digital paling dinamis

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Dua pengarah event global, yakni penanggung jawab Olimpiade Paris 2024 dan perwakilan Esports World Cup Foundation (EWCF), menyebut Indonesia punya potensi untuk jadi sport hub Asia. Hal itu diungkapkan saat Momentum Riyadh 2025.

Étienne Thobois dari CEO Paris 2024 dan Mike McCabe dari EWCF sepakat Indonesia memiliki modal kuat menjadi pusat penyelenggaraan event olahraga dunia. Salah satunya adalah Olimpiade.

1. Ada visi Paris 2024 yang bisa diterapkan di Indonesia

Obor Olimpiade 2024 Paris dinyalakan (https://olympics.com/en/paris-2024)

Thobois menjelaskan visi Games Wide Open dari Paris 2024, yang menempatkan akses publik dan aktivasi ruang kota sebagai inti penyelenggaraan. Hal itu dinilai sangat relevan bagi negara berkembang seperti Indonesia.

“Indonesia punya ruang publik dan budaya komunitas yang kuat. Model ini sangat mungkin direplikasi,” ujar Thobois dalam keterangan resmi.

2. Banyak hal lain yang bisa Paris 2024 terapkan di Indonesia

potret Menara Eiffel saat Olimpiade 2024 Paris (unsplash.com/Antonio Vivace)

Paris 2024 menunjukkan keterlibatan publik dapat ditingkatkan lewat beragam acara. Salah satunya Marathon for All yang membawa warga berlari pada rute yang sama dengan atlet profesional.

Dia juga menekankan pentingnya inklusivitas dalam penyelenggaraan event global. Paris meningkatkan aksesibilitas melalui pembangunan ramp tambahan dan peningkatan standar akses di stasiun serta bus selama Paralimpiade.

Menurutnya, pendekatan tersebut sejalan dengan transformasi infrastruktur di kota-kota besar Indonesia seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.

“Kuncinya perlakuan baik, seragam layak, makanan bagus, dan rasa bangga menjadi bagian dari sesuatu yang besar,” kata Thobois.

3. Indonesia juga jadi komunitas digital paling dinamis

Bigetron by Vitality dikalahkan 4-0 oleh Nova Esports. (Dok. Level Infinite)

Sementara itu, dari sisi Esports, McCabe melihat Indonesia sebagai salah satu komunitas digital paling dinamis di Asia Tenggara. Ekosistem esports Indonesia tumbuh dari kombinasi kompetisi, komunitas, dan daya kreatif.

“Anak muda Indonesia menggabungkan musik, gaming, dan konten kreator dalam satu layar. Identitas ini sangat kuat,” ujar McCabe.

EWCF melihat peluang Indonesia besar dalam pengembangan event offline, klub Esports, serta jalur karier bagi kreator dan talenta produksi. Namun, dukungan pemerintah dan stabilitas ekosistem akan sangat menentukan masa depan esports Indonesia.

Thobois dan McCabe sepakat bahwa dengan penguatan akses publik, budaya komunitas, dan profesionalisasi penyelenggaraan, Indonesia memiliki fondasi kuat untuk menjadi destinasi utama event olahraga dan Esports global di masa depan.

Editorial Team