Ini 5 Final Idaman yang Bisa Terjadi di Indonesia Masters 2018

Untuk nomor tunggal putra, tidak ada yang lebih ideal selain bisa menyaksikan tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting bisa tampil di final. Merujuk pada jadwal pertandingan semifinal seperti dikutip dari bwf.tournamentsoftware.com, lawan ideal bagi Ginting adaah tunggal putra terbaik Korea, Son Wan-ho yang menjadi unggulan 4.

Namun, untuk mewujudkan final ideal itu, Ginting harus terlebih dulu bisa mengalahkan unggulan 6 asal Taiwan, Chou Tien-chen di semifinal. Sementara Son Wan-ho akan menghadapi tunggal Jepang, Kazumasa Sakai.

Dalam perjalanan menuju semifinal, Son Wan-ho telah mengalahkan dua pemain Indonesia. Masing-masing adalah Jonatan Christie di round 1 dan Sony Dwi Kuncoro di perempat final.

Ginting yang memulangkan Chen Long di perempat final, seharusnya bisa mengalahkan Chou Tien Chen. Apalagi, Ginting unggul head to head 2-1 atas Chou. Meski, di pertemuan terakhir di All England Open Super Series 2017, Ginting kalah 10-21, 14-21.. 

Semoga Ginting bisa lolos ke final.

Dua pebulutangkis yang pernah jadi juara dunia melawan tunggal putri rangking 1 dunia saat ini, tentunya itu akan menjadi final ideal tunggal putri Indonesia Masters. Final ideal itu terjadi bila tunggal putri Taiwan, Tai Tzu-ying (rangking 1 dunia) dan tunggal putri Thailand, Ratchaok Intanon (juara dunia 2013) bertemu di final Indonesia Masters.

Hal ini tentunya akan menjadi ulangan final Malaysia Masters pada akhir pekan lalu yang dimenangi oleh Intanon. Namun, untuk mewujudkan final ideal itu, Tai Tzu-ying yang berstatus rangking 1 dunia dan jadi ungulan 1 di Indonesia Masters, harus lebih dulu menang di semifinal melawan tunggal China, He Bingjiao.

Sementara Intanon akan bertemu dan wajib menang dari tunggal putri India, Saina Nehwal.

Ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriani Rahayu akan menghadapi ganda Korea, Lee Sho Hee/Shin Sheung Chan di semifinal. Ini merupakan ulangan final final French Open Super Series 2017 pada akhir Oktober lalu yang dimenangi Greysia/Apriani.

Sementara semifinal ganda putri lainnya mempertemukan unggulan 2 asal Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi melawan ganda Denmark unggulan 3, Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen. Ganda Denmark baru saja memenangi gelar Malaysia Masters pekan lalu.

Namun, akan menarik bila Greysia/Apriani bisa bertemu Matsutomo/Takahashi di final. Selain sebagai pemanasan untuk Asian Games 2018, juga merupakan ulangan final Asian Games 2014.

Kala itu, Greysia yang berpasangan dengan Nitya Maheswari mengalahkan ganda Jepang tersebut.

Di ganda putra, tidak ada yang lebih ideal selain pertemuan ganda Indonesia, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya dan ganda China, Zhang Nan/Liu Yuchen. Ini akan menjadi ulangan final World Super Series Finals 2017 di Dubai pada pertengahan Desember lalu yang dimenangi Marcus/Kevin 21-16, 21-15.

Namun, sebelum jumpa di final, Marcus/Kevin harus terlebih dulu melewati ganda India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty di semifinal. Dari dua kali pertemuan, Marcus/Kevin selalu menang atas ganda India itu. Sementara Zhang Nan/Liu Yuchen akan bertemu sesama pemain China, Li Junhui/Liu Yuchen.

Dua pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Melati Daeva akan saling berhadapan di semifinal demi berebut tiket ke final. Tidak mudah memprediksi siapa yang akan ke final.

Namun, akan sangat menarik bila final ganda campuran mempertemukan Tontowi/Liliyana melawan ganda China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong. Tahun 2017 lalu, Tontowi/Liliyana seringkali bertemu Siwei yang berpasangan dengan Chen Qingchen di final.

Antara lain final Kejuaraan Dunia 2017, Indonesia Open dan French Open yang semuanya dimenangi Tontowi/Liliyana. Kini, Siwei berpasangan dengan Huang Yaqiong.

Bila bertemu di final, itu akan menjadi pertemuan pertama Tontowi/Liliyana dengan Siwei/Yaqiong. Namun, untuk mewujudkan final ideal itu, Siwei/Yaqiong harus terlebih dulu mengalahkan ganda Malaysia, Goh Soon Huat/Shevon Jamie Lai di semifinal.