Sebagai warga negara Indonesia, kita patut berbangga karena Indonesia berhasil mendapatkan kepercayaan menjadi penyelenggara beberapa acara perlombaan olahraga tingkat internasional di tahun 2018.
Olahraga dari cabang mana saja dan kira-kira akan bertempat dimana ya?
Sebagai bagian dari 2018 BWF World Tour Level 4, 2018 Indonesia Masters akan diadakan di Istora Senayan, Jakarta pada 23-28 Januari 2018 yang akan diikuti oleh peserta dari 16 negara, termasuk Indonesia. Meski merupakan pertandingan bulutangkis level 4, namun pertandingan ini tidak dapat dipandang sebelah mata.
Tidak hanya diikuti oleh berbagai negara di Asia, namun acara yang disponsori oleh salah satu merk mobil ternama dari Jepang ini juga turut diikuti oleh negara-negara dari benua lain, seperti Amerika Serikat, Australia, Bulgaria, Denmark, Inggris, Perancis, Rusia, dan Skotlandia.
Kamu sudah beli tiketnya belum? Jangan lupa beli, lalu datang dan dukung Indonesia dengan kedatanganmu menonton secara langsung.
Cabang olahraga wushu sendiri pertama kali masuk dalam FISU (International University Sports Federation) World University secara resmi pada tahun 2014 dan diperkenalkan pertama kali dalam 2017 Taipei Summer Universiade sebagai perlombaan olahraga non-wajib dalam acara tersebut.
Dan akhirnya berdiri sendiri serta diadakan pada pertama kalinya di tahun 2018 pada tanggal 8-15 Mei dengan memilih Jakarta sebagai tempat debut acara ini.
Bangga deh!
Sebagai satu-satunya negara Asia yang dipilih sebagai salah satu tempat pertandingan 2018 World Surf League (WSL), Indonesia patut berbangga hati, mengingat acara ini akan mendatangkan para pecinta olahraga berselancar dari berbagai penjuru dunia yang tentunya akan menambah devisa negara dari bidang pariwisata.
Acara yang telah diadakan sejak tahun 2015 ini, memilih Bali sebagai tempat berlangsungnya 2018 World Surf League untuk kategori pria yang akan diadakan pada tanggal 27 Mei sampai dengan 9 Juni 2018.
Bule prianya bakalan numpuk di Bali nih..
Telah diadakan sejak tahun 1990, Indonesia Open yang merupakan salah satu pertandingan bulutangkis paling bergengsi di Indonesia ini kembali diadakan dan sejak tahun 2004 telah ditetapkan untuk seterusnya diadakan di Jakarta setelah selalu berganti kota di tahun-tahun sebelumnya.
Hal ini pun tidak mengherankan karena meski merupakan kategori pertandingan yang berada di level 2, namun pertandingan ini selalu menarik para pecinta bulutangkis di Indonesia maupun dari negara lain untuk datang menyaksikan secara langsung tim negara mereka bertanding.
Tahun ini, pertandingan yang akan diadakan pada tanggal 3-8 Juli 2018 juga menyediakan hadiah berupa uang dengan total 1.250.000 dolar Amerika Serikat atau setara dengan lebih dari 16 miliar rupiah! Hadiah ini pun merupakan yang terbesar bagi pertandingan badminton level 2, dimana All England dan China Open yang berada pada level yang sama menyediakan total hadiah 1 juta dolar Amerika Serikat.
Wah, banyak juga uang yang akan diperebutkan. Semoga Indonesia menang, Amin!
Pertandingan bulutangkis yang dikhususkan bagi para atlet yang berusia 19 tahun ke bawah ini, ternyata telah diadakan sejak tahun 1997 dan ini merupakan untuk ketiga kalinya dan dua tahun berturut-turut Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah.
Diadakan pada tanggal 14-22 Juli 2018 di Jakarta, pertandingan ini juga tidak bisa dilewatkan karena akan menampilkan para cikal bakal pebulutangkis profesional yang akan mengharumkan nama negaranya.
Di antara para peserta Indonesia yang pernah turut bermain dalam pertandingan ini dan menjadi salah satu cikal bakal yang telah sukses sekarang adalah Taufik Hidayat yang menjadi juara dalam kategori tunggal putra tahun 1997 serta Markis Kido dan Liliyana Natsir yang menjadi juara dalam ganda campuran tahun 2002.
Pertama kali Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games adalah di tahun 1962, dan akhirnya untuk kedua kalinya Indonesia mendapatkan kepercayaan besar untuk kembali menjadi tuan rumah Asian Games 2018 yang akan berlokasi di 2 kota, yaitu Jakarta dan Palembang.
Tidak heran bila Indonesia kali ini sungguh-sungguh mempersiapkan sebaik mungkin, mulai dari kesiapan para atlet yang akan berlomba serta segala fasilitas untuk menunjang kelancaran salah satu ajang perlombaan terbesar tingkat Asia.
Untuk tahun ini, Indonesia akan bertanding meraih medali sebanyak mungkin dengan 44 negara lainnya dari seluruh Asia dalam 40 cabang olahraga. Karena bertanding di rumah sendiri, para atlet Indonesia pun mendapatkan keuntungan lebih dalam hal adaptasi dengan lingkungan sekitar.
Semoga para atlet Indonesia bisa memenangkan sebanyak mungkin medali (emas terutama) dan mengharumkan nama Indonesia. Amin!
Proses kualifikasi yang sudah diadakan sebelumnya pada 24 Oktober-8 November 2017 diikuti oleh 43 negara yang tergabung dalam Asian Football Confederation (AFC) dan menyisakan 16 negara yang akan bertanding pada 18 Oktober-4 November 2018.
Menggunakan 4 stadion yang bertempat di Bandung, Cibinong, Cikarang, dan Jakarta. Pertandingan pertama pada tanggal 18 Oktober 2018 nanti akan dimulai oleh Indonesia melawan Vietnam. Indonesia yang berada di grup A bersama Arab Saudi dan Jepang yang menjadi pemenang di tahun 2016.
Meski begitu, dengan persiapan yang matang dan medan yang sudah dikenali, para pesepakbola Indonesia diharapkan dapat mengharumkan nama Indonesia dalam pertandingan ini karena bagi 4 besar dalam pertandingan ini akan mendapatkan kesempatan mewakili AFC dalam 2019 FIFA U-19 World Cup.
Semoga Indonesia berhasil masuk 4 besar dalam pertandingan ini, Amin!
Pemilihan tempat 2018 Asian Para Games sebelumnya sempat mengalami banyak kontroversi. Ajang kompetisi seAsia yang dikhususkan bagi para atlet dengan keterbatasan fisik yang mulai diadakan sejak tahun 2010 ini, awalnya memilih kota Hanoi (Vietnam) sebagai tuan rumah Asian Para Games berdasarkan pengumpulan suara pada 8 November 2012.
Namun dikarenakan kurangnya persiapan dan resesi ekonomi, akhirnya melalui pernyataan resmi Perdana Menteri Vietnam pada 17 April 2014 menarik diri sebagai tuan rumah 2018 Asian Para Games.
Surabaya yang pada pemungutan suara sebelumnya berada di peringkat kedua, juga akhirnya menolak diri untuk menjadi tuan rumah karena ingin mempersiapkan diri dan fokus kepada Asian Youth Games 2012 yang telah dijadwalkan terlebih dahulu.
Dan melalui rapat 25 Juli 2014 di Kuwait, OCA (Olympic Council of Asia) akhirnya menetapkan Jakarta sebagai tuan rumah sekaligus tempat utama berlangsungnya 2018 Asian Para Games karena fasilitas stadion dan penginapan yang memadai dan memilih Palembang sebagai kota pendukung kompetisi ini.
Sukses bagi para atlet Indonesia dalam setiap kompetisi yang ada, tidak ada kendala ataupun cedera yang berbahaya. Amin!