Jack Miller tak begitu senang dengan hasil yang ia raih pada awal musim 2022. Belum bisa merebut podium pada tiga seri balapan pertama membuatnya khawatir akan kariernya di tim pabrikan Ducati.
Apalagi kontraknya dengan pabrikan asal Borgo Panigale itu akan selesai pada akhir musim ini. Masa depannya kian tak menentu dengan hadirnya para pembalap muda Ducati yang tampil ganas di MotoGP 2022.
Hasil terbaik Jack Miller pada awal musim ini hanya finis di posisi ke-4 pada GP Indonesia. Saat seri pertama di Qatar, Miller tak bisa finis lantaran motornya mengalami gangguan teknis.
Sementara, saat seri balapan di Argentina, pembalap asal Australia ini harus puas menempati posisi ke-14. Ia bahkan mengaku itu adalah balapan terburuknya di MotoGP.
Jack Miller bahkan sempat meragukan dirinya sendiri. Ia tak tahu apa yang salah selama awal musim ini dan bagaimana ia akan memperbaikinya. Masa depannya di tim pabrikan Ducati ada di luar kendalinya.
“Tentu saja ada sedikit rasa frustrasi. Ada waktu ketika kamu mulai ragu dan penasaran kenapa ini bisa terjadi. Namun, itu semua di luar kendaliku. Jika Ducati tak mau memperpanjang kontraknya denganku, maka mereka memang tak menginginkannya. Semua yang bisa aku lakukan hanya bertahan sedikit lebih lama,” kata Miller kepada Motorsport seperti dikutip Motosan.
Pada gelaran GP Amerika, pembalap Australia ini mengaku tidak tahu tentang masa depannya di MotoGP. Ducati belum memulai pembicaraan terkait masalah perpanjangan kontrak.
“Aku belum berbicara dengan Ducati tentang perpanjangan kontrak. Apa yang akan aku lakukan? Terus mencoba melakukan hal yang terbaik. Aku sudah sering berada dalam situasi ini dan frustrasi tidak membantu. Aku belum menerima tawaran apa pun dan itu menyakitkan, karena bisa saja aku keluar, tetapi apa yang bisa aku lakukan?” ungkap Miller dikutip Motosan.
Jack Miller sadar bahwa dalam penentuan kontrak pembalap MotoGP ada sedikit unsur politis. Apalagi Ducati sudah memperpanjang kontrak Francesco Bagnaia yang berperan sebagai pembalap utama.
“Aku mengerti bahwa penentuan pembalap kedua adalah keputusan yang sangat penting, dan ada alasan politis di belakangnya. Aku tahu bahwa mereka akan senang mempertahankanku. Akan tetapi, tak semuanya bergantung pada mereka, melainkan pada komponen politik. Ini adalah bagian buruk dari balapan, tetapi memang begitulah adanya,” kata Miller lagi.
Tentang rencananya untuk musim depan, Jack Miller masih berharap tetap mengaspal di MotoGP. Ia sudah melakukan pembicaraan dengan tim lain untuk berjaga-jaga apabila Ducati memutuskan melepasnya.
“Tentu saja aku kontak dengan tim lain, aku tak diam saja. Aku tahu aku akan bisa mendapatkan tempat di tim lain di paddock (MotoGP) ini. Itu sama sekali tak membuatku tertekan. Bahkan, saat mereka membuatku kecewa pada tahun terakhirku di Pramac, saat mereka ingin merekrut kembali Jorge Lorenzo, aku tetap menepati kata-kataku pada Ducati,” ungkap Miller dikutip Motosan.
Jack Miller salah satu pembalap kelas premier yang punya segudang pengalaman. Sudah membalap dengan Ducati sejak 2018, kini nasibnya ada di persimpangan jalan. Pembalap lebih muda seperti Enea Bastianini dan Jorge Martin siap merebut posisinya di tim pabrikan. Bisakah Jack Miller tetap bertahan di Ducati?