Frederic Vasseur kini menjadi bagian dari Ferrari. Ia mengemban tugas sebagai Team Principal tim berlogo kuda jingkrak itu.
Meski kini berpindah tim, Vasseur menilai tugasnya sama seperti saat berada di tim sebelumnya. Walau begitu, ia tetap sadar Ferrari punya ekspektasi tinggi yang membuatnya punya tanggung jawab besar.
Sebelum bergabung ke Ferrari, Frederic Vasseur pernah menjadi Team Principal di Renault pada 2016. Sayangnya, kebersamaan Vasseur dan Renault tak berlangsung lama. Ia memutuskan angkat kaki dari tim yang kini bernama Alpine itu pada akhir musim 2016. Vasseur tak menganggur terlalu lama sebab pada Juli 2017 Sauber menunjuknya sebagai Team Principal.
Jabatan Vasseur di Sauber bukan hanya Team Principal. Pria berkebangsaan Prancis itu juga mengemban posisi sebagai Managing Director dan CEO Sauber Motorsport AG. Ia berada di Sauber yang kini memakai nama tim Alfa Romeo hingga akhir musim 2022 lalu. Kemudian, Ferrari menunjuknya sebagai pengganti Mattia Binotto yang memutuskan melepas jabatan sebagai Team Principal.
Berada di Ferrari tentu diiringi dengan tanggung jawab besar. Apalagi, tim asal Italia itu punya sejarah panjang di kejuaraan yang tak bisa dianggap sepele. Walau begitu, Vasseur menilai atmosfer lingkungan kerja di Ferrari tak jauh berbeda dibandingkan tim-tim yang dia tangani sebelumnya. Tugas yang diembannya pun juga sama seperti di tim terdahulu.
"Atmosfer yang mereka punya di Enstone (markas Renault), Sauber, atau Ferrari tidak sepenuhnya berbeda. Motivasi dan deskripsi pekerjaanku juga sama persis. Aku hanya harus memberikan mereka semua dukungan untuk melakukan pekerjaan dalam kondisi terbaik mereka," kata Vasseur dilansir Racing News 365.
Vasseur turut bercerita tentang fasilitas yang dimiliki Ferrari. Menurutnya, Ferrari berada dalam posisi yang lebih baik jika dibandingkan dengan saat dirinya bergabung ke Sauber pada 2017 lalu. Vasseur juga tak begitu asing dengan Ferrari. Pasalnya, Alfa Romeo adalah tim yang memakai mesin Ferrari selama beberapa musim.
"Saat aku bergabung ke Sauber, itu sedikit berbeda karena aku tahu fasilitas dan pabrik dari waktu lalu. Dari hubungan yang kami punya dalam 5 atau 6 tahun terakhir, itu tidak sepenuhnya asing bagiku. Jika Anda ingin bicara tentang simulator, misalnya, Ferrari ada dalam kondisi lebih baik ketimbang Sauber. Pada segala aspek, aku pikir mereka sedikit lebih maju," terang Vasseur.
Saat ini, Ferrari tengah bekerja mencari jalan keluar untuk menangani masalah keandalan mesin. Terbaru, tim yang diperkuat Charles Leclerc dan Carlos Sainz itu telah membuat kemajuan pada aspek tersebut.
Namun, kabar adanya kemajuan dalam perkembangan keandalan mesin Ferrari diiringi rumor adanya peningkatan horsepower yang mereka dapat. Akan tetapi, Vasseur menanggapi isu tersebut sebagai sebuah lelucon saja.
"Berkaitan dengan mesin, aku tak tahu dari mana angka-angka itu berasal. Itu hanya sebuah lelucon. Kami membuat beberapa langkah, tapi itu hanya soal keandalan mesin. Aku pikir performa mesin bukan sebuah masalah sama sekali," jawab Vasseur dikutip F1i.
Ferrari dijadwalkan menggelar peluncuran mobil mereka pada 14 Februari 2023 mendatang. Rencananya, acara digelar di Maranello, Italia. Kota tersebut dikenal sebagai tempat berdirinya markas Ferrari.
Hingga saat ini, belum ada informasi mengenai nama yang akan dipakai Ferrari untuk mobil terbaru mereka. Musim lalu, Ferrari menggunakan nama F1-75 untuk memperingati 75 tahun sejak dirilisnya mobil produksi pertama Ferrari di Maranello, yaitu 125 S.