Jemparingan, Panahan Tradisional yang Digemari Anak-Anak dan Remaja

Jemparingan merupakan jenis olahraga tradisional yang menggunakan alat busur dan panah. Panahan tradisional ini berasal dari Yogyakarta. Saat ini, telah bernaung di bawah Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI).
Jemparingan berasal dari kata jemparing yang berarti 'anak panah'. Jemparingan adalah salah satu warisan budaya leluhur yang perlu dilestarikan, terutama oleh generasi muda, sehingga warisan-warisan leluhur yang adiluhung ini tidak punah dimakan waktu.
1. Berawal dari Kesultanan Yogyakarta
Menurut Anak Agung Anom Giri, tokoh sekaligus pelatih panahan tradisional di Bali, jemparingan ini berawal dari raja pertama Kesultanan Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono I, yang menginginkan prajurit kerajaannya belajar memanah sebagai sarana membentuk watak kesatria. Seiring waktu, seni memanah ini sering dimainkan banyak orang dari kalangan rakyat biasa.
Karena berasal dari Kesultanan Yogyakarta, jemparingan dikenal juga dengan sebutan panahan tradisional gaya Mataram Ngayogyakarta. Seni memanah ini memiliki keunikan tersendiri dari olahraga panahan modern.