Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Jonatan Christie di PB Tangkas
Jonatan Christie di PB Tangkas, Jakarta Barat (IDN Times/Margith Damanik)

Intinya sih...

  • Jonatan merasa memiliki tanggung jawab lebih besar setelah keluar dari Pelatnas PBSI sebagai pemain profesional.

  • Jonatan membentuk tim kecil sendiri yang terdiri dari pelatih fisik, teknis, fisioterapis, psikolog, dan nutrisionis untuk membantu performanya di luar pelatnas.

  • Gelar juara dari Korea Open 2025 membuat Jonatan semakin percaya diri dan ingin terus meningkatkan performanya di turnamen Eropa.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie buka suara soal anggapan dirinya mampu tampil lebih berprestasi setelah keluar dari Pelatnas PBSI. Peraih medali emas Asian Games 2018 Jakarta-Palembang itu menegaskan, status sebagai pemain profesional membuatnya memikul tanggung jawab yang lebih besar dalam kariernya.

Sejak resmi meninggalkan Pelatnas pada Mei 2025, Jonatan menunjukkan grafik peningkatan performa yang signifikan dan berhasil meraih sederet gelar juara seperti Korea Open 2025, Denmark Open 2025, dan Hylo Open 2025. Padahal, selama berada di Pelatnas Cipayung musim ini, Jonatan mandek gelar.

1. Tanggung jawab yang lebih besar

Jonatan Christie di PB Tangkas, Jakarta Barat (IDN Times/Margith Damanik)

Bagi Jonatan, keputusan keluar dari Pelatnas PBSI bukan langkah mudah. Dalam kondisi tersebut, Jonatan termotivasi untuk lebih bertanggung jawab pada kariernya sebagai pemain profesional.

“Sebenarnya balik lagi sih, setelah keluar pelatnas, ya pasti ada motivasi juga, karena bagaimanapun kan saya juga ada tanggung jawab dengan sponsor juga kan,” kata Gregoria ditemui di PB Tangkas, Jakarta Barat pada Rabu (12/11/2025).

“Mereka yang mendukung saya, jadi ya memang mau gak mau saya tetap harus ada tanggung jawab untuk itu,” sambung dia

2. Punya tim sendiri jadi kunci

Jonatan Christie di BDMNTN-XL 2025 (IDN Times/Aditya Mustaqim)

Salah satu kunci rahasia keberhasilan Jojo, sapaan akrab Jonatan, di luar pelatnas adalah tim yang dibentuknya. Tim kecil yang diisi pelatih fisik, teknis, fisioterapis, dan dibantu dengan tenaga porofesional lain seperti psikolog dan nutrisionis, 

“Setelah keluar dari pelatnas, saya sebenarnya ingin punya tim saya sendiri, yang memang bisa diajak berdiskusi,” kata Jojo. “Kita cari solusi bareng, kita duduk bareng, kita mapping nih, apa sih yang di badan saya ini yang sekarang keluhan, apa yang bisa kita improve, apa yang harus kita jaga, dan bagaimana kita melangkah ke depannya gitu. Itu kan yang sebenarnya lebih penting dibanding hasil,” sambung dia.

3. Semakin PD setelah juara di Korea Open

Jonatan Christie di final Korea Open 2025 (dok.PP PBSI)

Jojo mengakui, gelar juara dari Korea Open 2025 menjadi salah satu titik balik kepercayaan dirinnya. Dia merasa performanya semakin meningkat setelah tampil percaya diri di rangkaian turnamen Eropa.

“Setelah juara Korea ya sudah, puji Tuhannya juga percaya diri mulai timbul balik, dan saya pengen ngelakuin yang terbaik aja gitu di Eropa,” kata Jojo.

Jojo mengaku tak terlalu terobsesi dengan gelar, melainkan ingin mengukur sejauh mana peningkatan dirinya. “Jadi saya pengen coba lagi seberapa jauh sih improvement saya selama ini. Dan so far sih menurut saya itu cukup berjalan baik dengan yang saya diskusi sama tim semua,” kata Jojo.

Editorial Team