Jonatan Christie Tolak Main di SEA Games 2025: Waktunya yang Muda
- SEA Games panggung regenerasiMenurut Jonatan Christie, SEA Games biasanya menjadi panggung regenerasi bulu tangkis Indonesia. Jojo, sapaan akrab Jonatan, sendiri sudah pernah meraih medali emas SEA Games pada edisi 2017 lalu.
- Ditawari sebelum Hylo Open 2025Jojo mengaku sempat ditawari Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Eng Hian untuk membela Indonesia di panggung SEA Games 2025. Didi, sapaan akrab Eng Hian, menawarkan Jojo sejak sebelum Hylo Open 2025 pada 28 Oktober hingga 2 November 2025 lalu.
- Pilih World Tour FinalsJojo lantas meminta waktu kepada S
Jakarta, IDN Times - Tunggal putra non-Pelatnas Indonesia, Jonatan Christie, mengaku tak main di SEA Games 2025 akibat keputusannya sendiri untuk menolak tawaran dari Pengurus Pusat Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI). Jojo merasa SEA Games bukan menjadi prioritasnya karena berbagai alasan.
Jojo memang sempat ditawarkan oleh PBSI untuk main di SEA Games, mengingat Thailand dan Malaysia menurunkan tim utama. Tapi, keputusan itu tak cocok diterapkan di Indonesia karena ada banyak pemain muda yang siap promosi dan harus diasah kemampuannya di berbagai turnamen
"Sempat ditanya juga lah sama ko Didi juga gitu. SEA Games karena Thailand sama Malaysia (menurunkan) full team," kata Jonatan ditemui di PB Tangkas, Jakarta Barat pada Rabu (12/11/2025).
1. SEA Games panggung regenerasi
Menurut Jojo, SEA Games biasanya menjadi panggung regenerasi bulu tangkis Indonesia. Dia pernah merasakannya, ketika main di SEA Games 2017 lalu. Saat masih menjadi atlet muda, Jojo merasakan sendiri bagaimana efek SEA Games buat pemain muda sepertinya.
"Memang dari dulu sebenarnya SEA Games itu, untuk bulu tangkis regenerasi kan? Dari itu saya setuju banget. Bukannya underestimate, cuma ya itu waktunya memang yang muda-muda harus mencoba. Kayak saya dulu sama Ginting kan. Ya memang ujiannya di situ," kata Jojo.
2. Ditawari sebelum Hylo Open 2025
Jojo mengaku sempat ditawari Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Eng Hian, untuk membela Indonesia di SEA Games 2025. Didi (sapaan akrab Eng Hian) sudah menawarkan Jojo kesempatan sebelum Hylo Open pada 28 Oktober hingga 2 November 2025 lalu.
"Say thank you juga diundang. Cuma, saya sempat bicara peluangnya 50-50 sebelum Hylo tuh, ini antara World Tour, atau enggak nih. Mungkin kalau gak World Tour, mungkin saya bisa join gitu loh. Tapi, kalau main World Tour kan agak berdekatan," kata Jojo.
3. Pilih World Tour Finals
Tawaran itu sempat dipikirkan oleh Jojo dan meminta waktu kepada Eng Hian untuk mempertimbangkan peluang bermain di SEA Games 2025. Akhirnya, Jojo keluar sebagai juara di Hylo Open dan membuat kansnya tampil di World Tour Finals 2025 semakin besar.
"Jadi, saya bilang sama koko Didi juga, 'thank you invitation-nya'. Ya mungkin, tapi untuk saat ini, ya saya percaya sama yang junior, satu. Kedua, saya belum bisa join gitu loh. Karena memang, persiapannya tuh, mepet banget," kata Jojo.
Jojo tak mau asal main jika harus membela Indonesia di SEA Games 2025. Waktu persiapan yang terlalu berdekatan antara SEA Games dan World Tour Finals 2025 membuatnya harus mengambil keputusan yang strategis.
"Kalau main SEA Games, gak bisa setengah hati juga. Kami harus benar-benar fight. Nah itu saya gak tahu , dan menjaga untuk World Tour juga. Ya, sebisa mungkin, untuk tidak terlalu diforsir juga badan ini. Karena kan tadinya juga, saya juga gak tahu tuh, SEA Games kan siapa yang main. Tapi, sepengalaman saya, biasanya memang kan yang junior-junior kan. Jadi ya, enggak ada kepikiran sama sekali. Sampai kemarin itu ditanya gitu loh," ujar Jojo.
