Jakarta, IDN Times - Kesuksesan ganda putra Korea Selatan (Korsel), Kim Gi-jung/Lee Yong-dae, menjuarai Malaysia Masters 2020, memunculkan sedikit asa bagi keduanya untuk lolos ke Olimpiade 2020.
Seperti diketahui, ganda senior Korsel ini sukses menjuarai Malaysia Masters 2020 padahal datang dengan status sebagai pemain non-unggulan. Di turnamen ini, keduanya menyingkirkan sejumlah pemain unggulan, termasuk mengalahkan Li Junhui/Lu Yuchen di final.
Sebelumnya, dikutip dari media The Star, Lee Yong-dae sejatinya sudah ikhlas jika tahun ini tak lolos ke Olimpiade. Menurutnya, cedera yang ia dapat sepanjan 2019 lalu membuatnya tak optimal.
"Saya dan Kim tak tahu arah nasib kami setelah saya cedera tahun lalu. Peringkat dunia kami jatuh, jadi lolos ke Olimpiade 2020 bukan prioritas," ujar Lee Yong-dae.
Namun, harapan itu muncul setelah keduanya menjuarai turnamen BWF Super 500 di Malaysia pekan lalu. Kemenangan itu jadi yang pertama dirasakan keduanya setelah terakhir kali juara di Macau Open 2018.
Saat ini sendiri, Kim/Lee masih berada di peringkat 36 dunia. Seperti diketahui, untuk lolos ke Olimpiade, setidaknya Kim/Lee perlu menembus posisi 16 dunia. Sejatinya, peluang itu ada namun sangat kecil.
Di jajaran 16 besar sendiri, Korsel baru menempatkan Choi Sol-gyu/Seo Seung-jae di nomor 9 dunia. Dengan jatah tiap negara berhak mengirimkan dua wakilnya asal ada di posisi 16 besar dunia, peluang Kim/Lee untuk menembus 16 besar dunia sejatinya terbuka lebar.
Syaratnya, Lee Yong-dae dan rekannya wajib menjaga prestasi mereka di turnamen BWF Tour setidaknya sebelu 30 April 2020, batas terakhir pengumpulan poin ke Olimpiade.
Saat ini, di atas Kim/Lee sendiri, ada nama Ko Sung-hyun/Shin Baek-cheol yang ada di posisi ke-22 dunia.
Setelah menjuarai Malaysia Masters 2020, Lee Yong-dae dan pasangannya langsung bersiap mengikuti turnamen Indonesia Masters 2020. Di sana, tak seperti di Malaysia, mereka akan merangkak dari babak kualifikasi.
Dengan performa positif di Malasia Masters 2020, mampukah Lee Yong-dae/Kim Gi-jung melanjutkan performa mantapnya dan menyodok ke batas kualifikasi menuju Olimpiade 2020?