Jakarta, IDN Times - Kapolda Jawa Tengah Irjen Polisi Rycko Amelza Dahniel secara mengejutkan menang melawan Liliyana Natsir alias Butet dalam pertandingan persahabatan selama 3 menit di GOR Djarum, Jati, Kudus, Selasa (19/11).
"Saya tahu tadi Butet itu pura-pura mainnya," kata Rycko usai pertandingan.
Meski bermain santai, Kapolda Rycko sempat membuat Butet kesulitan. Butet beberapa kali terlihat tidak dapat mengembalikan kok yang dipukul Rycko. Namun Rycko kemudian sadar Butet tak mengerahkan semua kemampuannya.
"Dia lebih hebat dari tadi. Tapi karena dia tahu lawan orang tua, menyenangkan orang tua itu ibadah. Jadi lebih banyak ngalahnya Butet tadi," kata Rycko.
Pada awal kunjungannya, Kapolda Rycko sempat menyatakan keinginannya bermain melawan legenda bulu tangkis Indonesia Liem Swie King. Namun sang legenda sedang tidak berada di GOR. Butet pun akhirnya dipilih untuk melawan Rycko.
"Tadinya saya ingin lawan Liem Swie King, dia idola saya. Tapi rupanya Pak Liem gak berani. Jadi saya tadi mau ajak Pak Liem badminton, lari marathon atau sepeda. Tapi ketiganya gak berani," ujar Rycko.
Kapolda Rycko juga sempat menemui beberapa master bulu tangkis Indonesia. Seperti putra Indonesia pertama yang menjuarai All England tahun 1959, Tan Joe Hok, Hariyanto Arbi, dan Fung Permadi.
Kedatangan Kapolda Rycko ke GOR Djarum untuk melihat Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 yang diadakan PB Djarum. Ia berharap PB Djarum terus mengorbitkan atlet nasional bulu tangkis.
"PB Djarum banyak memberikan sumbangan pemain berkualitas. Kami dukung untuk melakukan pembibitan atlet dan pelatihan calon master di Indonesia," katanya.
Selain itu Polda Jawa Tengah bersama PB Djarum juga melakukan kerja sama pelestarian lingkungan.
"Ada kerja sama Polda Jawa Tengah dengan PB Djarum perihal pelestarian lingkungan. Tadi pagi MoU. Pelatihan polisi cara-cara pelestarian lingkungan, pembibitan tanaman di Polda Jawa Tengah, ketiga penghijauan dengan penanaman pohon," kata Rycko.