sosok De Villota (kanan) (commons.wikimedia.org/David Hernandez)
Pada Selasa, 3 Juli 2012, De Villota berkesempatan untuk mencicipi MR01 racikan Marussia di Lapangan Terbang Duxford, Cambridgeshire. Ini adalah kali keduanya mengemudikan mobil balap F1. Sebelumnya, pada Agustus 2011, De Villota sukses berada di balik kemudi mobil berspesifikasi musim 2009 racikan Renault, yakni R29, selama 2 hari sesi pengujian di Sirkuit Paul Ricard.
"Maria melakukan (sesuai dengan) apa yang diharapkan darinya, ia mengambil langkah demi langkah dan mencapai (catatan) waktu putaran yang sangat masuk akal, tanpa melakukan kesalahan (pada) sepanjang hari," puji Kepala Tim Renault, Eric Boullier, sebagaimana diwartakan Autosport.
Menurut Motorsport Memorial, De Villota bersama Marussia dijadwalkan untuk menyelesaikan 2 hari sesi pengujian aerodinamika. Naas, selepas instalasi atau pengujian yang pertama, mobil De Villota menabrak sebuah truk milik timnya. Kecelakaan ini terjadi ketika dirinya sedang dalam perjalanan pulang ke area garasi.
Melanjutkan informasi dari BBC, berdasarkan laporan seorang saksi mata, yaitu presenter dari BBC Radio Cambridgeshire, bagian atas mobil dan helm De Villota sepertinya mengalami benturan yang keras. Kecelakaan yang terjadi pada pukul 09:15 waktu setempat ini mengakibatkannya mengalami cedera wajah dan kepala yang sangat berbahaya. Bahkan, dia kehilangan kesadaran dan tidak bergerak sama sekali selama kurang lebih 15 menit.
De Villota pun dirawat personel medis selama beberapa waktu di tempat kejadian sebelum dikirim dengan menggunakan ambulans ke Rumah Sakit Addenbrooke, Cambridge. Syukurnya, mendekati 1 jam setelah kecelakaan, dia tiba di sana dalam keadaan stabil. Yang membuat sedih, De Villota harus merelakan mata kanannya dan hidup dengan bantuan penutup mata. Selain itu, dirinya juga menderita patah di tulang tengkorak dan kehilangan indra penciuman serta perasa.
Pihak Marussia mengungkapkan, para ahli bedah di Rumah Sakit Addenbrooke menjalani prosedur yang panjang demi menangani cedera kepala dan wajah yang diidap De Villota. Pembalap jawara Spanyol ini dikabarkan koma selama 5 hari lamanya. Tiga bulan kemudian, ia tampil di depan publik untuk yang pertama kalinya. Kendati demikian, dirinya masih menderita sakit kepala yang hebat.
Meskipun mengalami kecelakaan yang membatasi karier balapnya, De Villota masih tetap aktif di olahraga ini. Dirinya menjabat sebagai brand ambassador untuk Komisi Perempuan dalam Motorsport. Lebih lanjut, dia juga sempat menghadiri F1 Grand Prix (GP) Spanyol 2013.
"Saya memiliki DNA motorsport dalam diri saya dan tidak mungkin saya menjauh dari dunia itu. Saya ingin terus berjuang karena saya sangat percaya bahwa perempuan bisa menjadi bagian dari motorsport. Sekarang, saya memiliki hambatan fisik, tetapi sebelumnya saya tidak dan saya ingin orang lain yang mengambil alih," tegasnya, seperti dikutip dari Bleacher Report.