Petenis cantik asal Rusia, Maria Sharapova kembali tampil di turnamen, yang sempat gagal dalam tes narkoba tahun 2016. Direktur Turnamen Australian Open, Craig Tiley mempertahankan keputusannya untu mengundang Sharapova dalam acara pengundian.
Tiley meminta Sharapova membawa Daphne Akhurst Memorial Cup ke upacara pengambilan undian, dengan alasan bahwa hanya dia satu-satunya mantan juara yang bisa hadir di acara itu.
Seperti yang dilansir Espn.com, dengan absennya juara bertahan Serena Wiliams dalam turnamen tersebut, panitia secara kontroversial memilih Sharapova untuk menggantikannya.
Direktur Turnamen Australian Open, Tiley mengatakan bahwa mereka ingin mengundangnya, dan mereka senang jika Sharapova menerima undangannya, Sharapova patut mendapat kesempatan.
Absennya Williams dan Victorua Azarenka, yang masih terlibat masalah hak asuh atas bayi laki–lakinya, Sharapova dan juara tahun 2016, Angelique Kerber adalah satu-satunya mantan pemenang dalam undian tersebut. Tetapi, Kerber saat ini tengah berkompetisi di Sydney.
Normalnya, juara bertahan Serena William yang akan tampil saat undian. Tetapi pada saat pengundian, dia berada di Florida rumahnya bersama putrinya, Alexis Olympia yang berusia 4 bulan, dan mantan juara Angelique harus tampil di semifinal Sydney International, Jumat (12/1/2018), seperti yang dilansir Telegraph.co.uk.
Ketika ditanya mengapa Sharapova dipilih untuk penghargaan ini, Tiley selaku direktur menjawab ini bagian dari tradisi, untuk memilih mantan juara di acara pengundian. Mereka membutuhkan mantan juara yang akan datang, dan ia menerima undangan tersebut.
Juara grand slam lima kali tiba di Melbourne setelah penampilannya di semifinal Shenzhen akan menghadapi petenis asal Jerman, Tatjana Maria, pada pembukaan Australian Open Senin (15/1/2018). Sharapova berharap bisa memberi kesan di Melbourne saat ia berusaha untuk bersaing lagi di tingkat utama, seperti yang dilansir Theaustralian.com.au.
Setelah periode lama tidak bersaing di kompetisi ini, ada banyak hal yang tidak mudah terjadi. Sharapova beranggapan bahwa dia tidak akan mudah untuk kembali ke puncak.