Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
website.com/wartanasional.com

Indonesia memang dikenal dengan keberagaman kesenian, budaya, suku, dan bahasa. Salah satu kesenian yang paling populer di kalangan masyarakat ialah kesenian bela diri.

Hal ini dikarenakan kesenian bela diri mempunyai banyak sekali manfaat, mulai dari menjaga diri dari ancaman seseorang atau binatang buas, melatih fisik hingga sebagai hiburan.

Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa kesenian bela diri tradisional yang sudah dilakukan secara turun-temurun dari zaman nenek moyang. Berikut enam kesenian bela diri tradisional yang ada di Indonesia.

1. Silek Minangkabau

superadventure.co.id

Masyarakat Minangkabau mempunyai sebuah seni bela diri tradisional yang biasa disebut silek. Seni bela diri ini lahir karena memang menjadi sebuah kebutuhan masyarakat setempat. Hal ini dikarenakan tatanan adat Minangkabau pada zaman dahulu cukup rentan akan perkelahian, baik karena warisan pusaka atau perbatasan wilayah daerah. 

Pada umumnya, silek terbagi menjadi 2 macam, yaitu silek duduak dan silek tagak. Silek duduak merupakan sebuah ajaran untuk menjadi orang yang selalu bijaksana dan arif. Sedangkan silek tagak merupakan kesenian bela diri untuk berbuat kebaikan atau mencegah kejahatan. 

2. Pencak Silat

radartasikmalaya.com

Seni bela diri pencak silat merupakan jenis bela diri yang paling populer di Indonesia. Biasanya gerakan yang ada di pencak silat meniru gerakan binatang, seperti kera, harimau, burung elang, hingga ular. Saking populernya, pencak silat dijadikan salah satu olahraga di ajang SEA Games dan Asian Games.

Beberapa contoh perguruan pencak silat yang populer di Indonesia adalah Persaudaraan Setia Hati Terate(PSHT), Tapak Suci, IKSPI Kera Sakti, Perisai Diri, hingga Merpati Putih. Bahkan, beberapa diantara perguruan tersebut mempunyai cabang di luar negeri.

3. Debus

sultantv.co

Debus merupakan salah satu jenis bela diri yang berasal dari Banten. Seni bela diri ini cukup unik karena biasanya menampilkan atraksi yang ekstrem seperti menusuk perut, memakan api, dan lain-lain. Pada zaman dahulu, Debus digunakan sebagai sarana menyebarkan agama Islam di Kesultanan Banten, khususnya di bawah kepemimpinan Sultan Agung Tirtayasa.

Debus sering ditampilkan di acara-acara besar seperti peringatan hari jadi sebuah kabupaten atau kota. Debus masih dapat kalian saksikan hingga saat ini, khususnya di daerah Banten dan beberapa wilayah di Jawa barat.

4. Mepantigan

kintamani.id

Di Bali, terdapat sebuah seni bela diri yang sangat unik, yaitu mepantigan. Mepantigan juga sering disebut gulat lumpur baik dari masyarakat setempat maupun para wisatawan. Hal ini dikarenakan mepantigan wajib dilakukan di kolam lumpur.

Mepantigan sendiri mempunyai arti membanting. Dalam pertandingan, para pemain hanya bisa mengunci, membanting, dan bergulat.

5. Kuntau

kompasiana.com

Di Kalimantan, terdapat sebuah seni bela diri yang hampir punah, yaitu kuntau. Secara harfiah, kuntau mempunyai arti seni pertempuran. Kuntau diyakini merupakan hasil akulturasi dari budaya setempat dengan budaya yang ada di Tiongkok.

Uniknya, jurus atau teknis gerakan kuntau cenderung tertutup dan biasanya hanya diketahui oleh sesama anggota satu clan, kampung, keluarga besar, atau kelompok tertentu. Hal ini bertujuan untuk menjaga rahasia jurus agar tidak dicuri oleh kelompok lain.

6. Tarung Derajat

olahragapedia.com

Seni bela diri Tarung Derajat berasal dari Bandung dan diciptakan oleh seseorang yang bernama Achmad Dradjat. Gerakan yang ada di seni bela diri ini merupakan hasil pengalamannya selama bertarung pada tahun 1960an. Seni bela diri ini juga merupakan sebagai latihan bela diri dasar oleh TNI Angkatan Darat. 

Seni bela diri ini sudah tersebar di  22 provinsi yang ada di Indonesia. Bela diri ini sempat diperkenalkan di ajang SEA GAMES 2011. 

Nah, itulah enam seni bela diri tradisional yang ada di Indonesia. Ternyata Indonesia juga kaya akan seni bela diri, ya. Apakah ada seni bela diri yang berasal dari daerah kalian?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team