Padati Sabuga, 7 Hal Ini Terjadi di Djarum Superliga Badminton 2019

Bukan sekedar menonton, warga Bandung dan sekitarnya juga disuguhkan dengan beberapa area yang keren. Penonton yang hadir bisa beli makanan dan minuman di area food court, main games sambil menunggu mulainya pertandingan, atau bahkan membeli merchandise di beberapa booth tenant Blibli.com.

Demi menjawab antusias para penonton, ajang ini bahkan dilengkapi beberapa layar untuk melihat pertandingan yang tengah berlangsung. Jadi kamu gak perlu khawatir deh, nonton di luar pun euforianya tetap sama kok.

Emang deh, pertandingan final dan perebutan juara 3 punya kesan tersendiri dalam sebuah turnamen. Untuk tim putri, juara 3 dimenangkan oleh PB Berkat Abadi atas Saishunkan Nihon-Unisys, klub asal Jepang. Kemenangan penentu persembahan Gabriela Meilani Moningka berhasil membawa klubnya menang dengan skor 3-2. Penuh dramatis banget deh kalau kamu lihat langsung pertandingan ini.

Marcus Gideon dan kawan-kawan yang tergabung dalam klub PB Jaya Raya Jakarta, akhirnya menang telak atas PB Berkat Abadi Banjarmasin dengan skor 3-0 (23/2/19).

Sebelumnya di babak semifinal, mereka harus menerima kekalahan dari Musica Trinity yang merupakan unggulan pertama dari group A, dan tidak bisa melangkah ke babak final. Sedangkan PB Berkat Abadi Banjarmasin harus menerima kekalahan setelah dikalahkan oleh PB Djarum Kudus yang merupakan juara pertama dari group B.

Lagi-lagi, dunia bulutangkis Indonesia harus kehilangan salah satu pemain ganda campuran terbaik mereka, Debby Susanto. Setelah hampir 17 tahun mendedikasikan dirinya dengan bulutangkis, ia telah meraih medali perunggu di ajang World Junior Championships 2007 bersama Afiat Yuris Wirawan. Gak cuma itu, ia juga berhasil meraih dua medali emas untuk kategori ganda campuran di ajang SEA Games tahun 2013 dan 2015.

Menurut Achmad Budiharto selaku ketua pelaksana Djarum Superliga Badminton 2019, sudah sewajarnya jika perpisahan Debby Susanto digelar di ajang bergengsi ini sebagai bentuk penghargaan kepada atlet yang telah mengorbankan masa mudanya serta berjasa di kancah dunia.

#ThankYouDebby atas semua prestasi terbaikmu!

Bisa dibilang, pertandingan final putri ini cukup dramatis. Para pemain yang diturunkan pun udah gak perlu ditanyakan lagi kualitasnya. Tapi sayang, meski pertandingan ini cukup sengit, klub PB Jaya Raya Jakarta harus tunduk dengan skor akhir 3-0 dari Mutiara Cardinal Bandung.

Game pertama dimenangkan oleh pemain tunggal, Cheung Ngan Yi, dilanjutkan pasangan ganda Maretha-Yulfira, dan terakhir Hanna Ramadini sebagai penentunya. Jangan pernah remehkan para srikandi Indonesia ya, mereka tangguh semuanya lho!

Tiket habis! Tiket habis! Iya, tiket pertandingan final tim putra sudah habis dan semua bangku terisi oleh para pencinta bulutangkis. Mereka rela memadati Sabuga Bandung demi melihat aksi Jonatan Christie, Anthony Ginting, Kevin Sanjaya dan para atlet lainnya secara langsung.

Game pertama dimenangkan oleh Anthony Ginting (Musica Trinity), namun kemudian skor kembali imbang dengan kemenangan Kevin Sanjaya-Mohammad Ahsan. Belum puas, PB Djarum Kudus semakin semangat ketika Shesar Rhustavito mengalahkan Jonatan Christie di game ketiga. Terakhir, pasangan Akbar Bintang Cahyono-Berry Angriawan berhasil menundukkan Lee Yong Dae-Kim Sa Rang dengan skor 21-15 dan 21-11.

Sebelumnya, tim putra PB Djarum Kudus sudah pernah dua kali lolos ke babak final pada tahun 2015 di Bali, dan 2017 di Surabaya. Tapi kali ini PB Djarum Kudus bertanding tanpa adanya pemain asing lho, alias para pemain murni dari binaan PB Djarum. Selamat untuk PB Djarum Kudus atas kemenangannya!

Gak lengkap rasanya kalau belum punya ‘oleh-oleh’. Semua penonton yang memadati Sabuga Bandung, disuguhkan dengan Games Arena lho. Nah ada salah satu area yang cukup unik nih guys, namanya Light Painting Photo. Kamu bisa pose bareng keluarga atau pun temanmu di area ini.

Seru banget ‘kan event tahun ini? Yuk kita tunggu lagi keseruan lainnya di Djarum Superliga Badminton tahun berikutnya!