Andrea Dovizioso masih mengalami kesulitan bersama WithU Yamaha RNF Team. Setelah menuntaskan empat seri balap MotoGP 2022, Dovi baru mengumpulkan tiga poin dan berada di posisi ke-21 klasemen sementara.
Melihat kondisi Dovi saat ini membuat satu pertanyaan muncul, apakah pembalap asal Italia itu menyesal tak bergabung ke Aprilia? Soal itu, Dovi mengatakan hal sebaliknya.
Andrea Dovizioso resmi meninggalkan Ducati pada akhir musim 2020. Ketika itu, dia menyatakan akan rehat sejenak dari MotoGP sembari mencari tim untuk bisa kembali balapan di kelas utama.
Pembalap yang lekat dengan nomor motor 04 itu sempat mengikuti tes uji coba bersama Aprilia. Dovi menghabiskan waktu tes RS-GP bersama Aprilia selama 9 hari pada April dan Juli.
Meski begitu, Dovi tak bergabung dengan skuad yang bermarkas di Noale, Italia itu. Justru, dia comeback ke MotoGP pada September 2021 dengan memperkuat Yamaha Petronas SRT yang kini berganti nama menjadi WithU Yamaha RNF Team.
Bergabungnya Dovi ke WithU Yamaha RNF membuat pembalap tiga kali runner-up di kelas utama MotoGP tersebut harus beradaptasi dengan YZR-M1. Sebab, dia telah menunggangi Desmosedici selama 8 musim dan karakteristik kedua motor tersebut tentunya berbeda.
Dovi tampak masih kesulitan menjinakkan motornya hingga saat ini. Adapun finis terbaiknya saat menunggangi YZR-M1 bersama tim barunya adalah posisi ke-12 pada GP Valencia 2012.
Pada sela-sela GP Amerika, Dovi mendapat pertanyaan mengenai perasaannya bergabung ke WithU Yamaha RNF Team. Sebab, kondisinya masih sulit dan berbanding terbalik dengan keadaan Aprilia yang mampu meraih kemenangan lewat Aleix Espargaro pada GP Argentina. Dia pun menjawab bahwa dirinya tak menyesal tak bergabung ke Aprilia.
"Tidak, aku tidak menyesalinya. Namun, bukan karena aku tidak ingin bekerja dengan Aprilia. Aku sebenarnya senang dengan hasil Aprilia karena pada waktu singkat aku mengenal mereka dengan baik dan menguji untuk mereka.
Atmosfernya benar-benar rileks dan produktif. Aku bahagia untuk mereka dan aku ingin mengucapkan selama kepada Aleix Espargaro karena pada akhirnya dia membawa motor itu ke garis finis," kata Dovi dikutip Speedweek.
Lebih lanjut, Dovi menjelaskan perbedaan yang dia rasakan saat menunggangi Desmosedici dan YZR-M1. Menurutnya, karakteristik Desmosedici cocok dengan gaya balapnya. Sementara itu, dia mengalami kesulitan saat memakai YZR-M1 dan membutuhkan waktu untuk bisa memanfaatkan motor tersebut lebih baik lagi.
"Jika aku pembalap pertama Ducati di tim Ducati itu karena aku bisa mengambil keuntungan dari motor tersebut. Karakteristik motor Ducati cocok dengan gaya balapku dan kami bekerja sangat baik selama akhir pekan.
Di Yamaha, aku mendapatkan kesulitan besar. Itu sangat bergantung gaya balap dan bagaimana Anda menemukan cara pada motor, apakah Anda bisa menggunakannya lebih baik dan memerasnya setelah itu," kata Dovi.
Mengenai hasil pada GP Amerika, Dovi mengaku kurang puas meski mampu finis pada zona poin. Sebab, motornya tak bisa melaju lebih kencang dan jarak dirinya dengan Enea Bastianini yang memenangi balapan sangatlah jauh.
"Pada akhirnya, kami mendapat sebuah poin. Akan tetapi, 29 detik jaraknya adalah fakta yang harus kami selidiki. Jaraknya dengan pembalap teratas begitu besar. Aku tak senang, tetapi aku tidak punya perasaan untuk lebih cepat lagi," keluh Dovi dilansir Crash.
Pada GP Amerika, Dovi melintasi garis finis di posisi ke-15. Sementara itu, rekan setimnya, Darryn Binder, harus puas menempati posisi finis ke-22 dan gagal mendulang poin. Akankah kesulitan Dovi dan WithU Yamaha RNF Team bisa teratasi saat balapan kembali ke daratan Eropa?