Kevin Sanjaya Sentil Mental Tempe Ganda Putra Indonesia

- Kevin Sanjaya menyoroti mentalitas ganda putra RI yang mudah menyerah saat tertekan.
- Kevin menekankan pentingnya menjaga motivasi sejak latihan untuk mengatasi masalah tersebut.
- Kevin juga mempertanyakan peran pengurus PBSI dalam menjaga komunikasi dengan atlet.
Jakarta, IDN Times - Mantan pemain Pelatnas PBSI, Kevin Sanjaya Sukamuljo mengomentari performa ganda putra Indonesia. Menurut eks pasangan main Marcus Fernaldi Gideon itu, ganda putra Indonesia saat ini terlalu mudah menyerah.
Performa ganda putra Indonesia tengah menjadi sorotan. Sejak awal 2025 hingga saat ini, belum satu gelar juara pun diraih Fajar Alfian dkk dari panggung BWF World Tour.
1. Sebut ganda putra gampang menyerah

Melihat ganda putra Indonesia saat ini, Kevin menyoroti masalah mentalitas. Jika dibandingkan dengan era Minions masih aktif, Kevin merasa tim ganda putra kini lebih mudah menyerah.
“Kalau saya melihat sekarang mereka saat tertekan, mereka gampang menyerah. Mereka tidak mau berusaha dulu padahal masih ada peluang sebelum game. Pengalaman pribadi, beberapa kali sudah ketinggalan jauh, tapi selama masih coba ya ada aja jalannya,” kata Kevin beberapa waktu lalu kepada wartawan.
2. Harus dibiasakan dari latihan

Menurut Kevin, para pemain ganda putra pelatnas harus lebih menjaga motivasi saat bertanding. Kevin mengatakan, ini bisa dibiasakan sejak latihan.
“Pastinya motivasi harus dibiasakan dari latihan. Dari latihan sudah harus tidak gampang mau kalah dan itu otomatis kebawa ke turnamen, di saat tertekan,” kata Kevin.
3. Soroti peranan pengurus

Kevin juga menyoroti peranan pengurus PBSI untuk para atlet. Meski sudah memberikan nyaris seluruh kebutuhan atlet, Kevin merasa masih ada jarak komunikasi antara atlet dan pengurus.
“Saya tidak terlalu mendalami internal. Tapi menurut saya dari sisi pengurus, mereka sudah melakukan yang terbaik kalau saya lihat. Mereka sangat berusaha untuk memberi apa yang mereka bisa berikan, tapi mungkin (kalau saya melihat berita) sisi komunikasi antar pemain dan pengurus mungkin ada gap di situ,” kata Kevin.