Kilau Gemilang Kunlavut Vitidsarn di Thailand Masters 2020

24 Jan 2020, 08:00 WIB

Pebulu tangkis muda Thailand, Kunlavut Vitidsarn. bwfbadminton.com

Jakarta, IDN Times - Thailand Masters 2020 bisa disebut adalah ajang paling pas bagi bintang muda Negeri Gajah Putih, Kunlavut Vitidsarn, untuk menunjukkan sinar kebintangannya.

Turnamen BWF Super 300 ini adalah turnamen perdana Kunlavut di tahun 2020, di mana sebelumnya ia sudah melewatkan Malaysia Masters 2020 dan Indonesia Masters 2020 karena peringkatnya yang tak cukup untuk menembus babak kualifikasi.

Dan tampil di kandang sendiri, pemain berusia 18 tahun ini menunjukkan kenapa ia adalah juara dunia junior selama tiga tahun beruntun.

1. Di tahun 2019, perempat final adalah capaian terbaik Kunlavut

Bwfbadminton.com

Sejatinya, capaian perempat final di ajang selevel Super 300 bukan capaian baru bagi Kunlavut. Buktinya, sepanjang 2019 lalu, bintang muda Thailand ini mampu menembus babak perempat final di Macau Open 2019 dan Syed Modi International 2019.

Namun, membuka tahun 2020 dengan capaian perempat final, dengan asumsi ia bisa tembus semifinal bahkan juara di Thailand Masters 2020, tentu jadi sesuatu yang berbeda. Terlebih, patut dicatat, ini adalah turnamen perdana Kunlavut di tahun 2020.

2. Tahun lalu, Kunlavut sudah cicipi duel melawan Lin Dan hingga Kento Momota

Kento Momota di ajang BWF World Tour Finals 2019, Minggu (15/12). bwfbadminton.com

Walau tak mampu angkat trofi juara, mental dan pengalaman bertanding Kunlavut sejatinya sudah di level yang oke untuk ukuran pemain muda. Sepanjang 2019 lalu saja, ia sudah mencicipi duel melawan pemain-pemain hebat dunia.

Tahun lalu, di babak pertama Thailand Masters 2019, ia sempat meladeni Lin Dan dan harus menelan kekalahan. Lalu pada ajang Korea Open 2019, Kunlavut menjajal kemampuan raja tunggal putra dunia saat ini, Kento Momota, di mana ia juga akhirnya kalah dalam dua set.

3. Mampukah Kunlavu melaju jauh di Thailand Masters 2020?

Bwfbadminton.com

Di ajang Thailand Masters 2020, bermain sejak babak pertama dan kedua, Kunlavut belum menemui hambatan berarti karena lawannya yang notabene bukan pemain unggulan.

Di perempat final hari ini, Jumat (24/1) siang, ia akan berhadapan dengan seniornya, Suppanyu Avihingsanon, yang berusia 12 tahun lebih tua darinya.

Dan bila berhasil menang dan lolos ke semifinal, tantangan selanjutnya akan menanti pemuda Thailand ini. Bila lolos ke semifinal, ia mungkin akan berhadapan di antara Kenta Nishimoto atau Zhao Jun Peng. Namun bila tembus ke final, ia bisa bertemu para jagoan dunia seperti Ng Ka Long Angus yang jadi unggulan ketiga, atau Shi Yuqi yang jadi unggulan kedua. Bahkan, bisa jadi ia akan bertemu tunggal putra Indonesia, Shesar Hiren Rhustavito di laga puncak.

Mungkinkah itu akan terwujud?