Kisah Ham Seo Hee, Dari Wajib Militer Hingga jadi Legenda MMA Korea

Sebelum dikenal sebagai petarung, Ham Seo Hee mungkin adalah wanita seperti pada umumnya. Menyukai alat musik piano dan seni, Ham juga sempat berakting di berbagai acara televisi. Namun, semua berubah ketika ia menginjak umur 17 tahun. Di Korea Selatan, umur itu lekat sebagai penanda untuk wajib militer. Hidupnya pun mulai berubah setelah itu.

Terjun dalam kewajiban untuk wajib militer, Ham remaja mulai mengenal seni bela diri kickboxing dan taekwondo yang berasal dari Negeri Ginseng Korea. Dari yang awalnya belajar karena diwajibkan, Ham malah mulai jatuh cinta dengan seni bela diri.

Selepas menunaikan kewajiban untuk wajib militer, Ham menemukan kesukaan baru pada seni bela diri yang membawanya pada MMA. Tak disangka, hal itu malah menjadi panggilan hidup sejatinya.

Ham muda pun langsung menjajal kompetisi seni bela diri di umur 17 tahun dan langsung memenangkan kompetisi lokal di Korea Selatan.

Kemudian, Ham memberanikan diri untuk menjajal panggung yang lebih besar di promotor Deep asal Jepang pada 2007. Debut MMA-nya pun sangat spektakuler, ia mengalahkan Hisae Watanabe yang memiliki pengalaman 11 kali lebih banyak dari dirinya lewat poin!

Memulai karier MMA profesionalnya di Deep, Ham juga menjajal peruntungan di sejumlah organisasi bela diri Asia. Terbukti, perwakilan Team MAD ini memenangi beberapa gelar regional di Asia seperti Kejuaraan Rizin Women’s Super Atomweight, Kejuaraan Road FC Women’s Atomweight, dan Kejuaraan Jewels Atomweight.

Rekam jejaknya yang impresif itu juga membuatnya dilirik oleh promotor seni bela diri terbesar dunia, ONE Championship. Selepas dari kontrak di Rizin, Ham pun bergabung dengan "The Home of Martial Arts" pada 2021 silam.

Debut Ham di ONE Championship terjadi dalam laga sarat wanita pertama bertajuk EMPOWER di 2021. Tak tanggung-tanggung, Ham langsung berhadapan dengan penghuni ranking asal Filipina, Denice Zamboanga.

Namun, sang bintang Korea Selatan langsung meraih kemenangan terbelah atas sang lawan papan tas. Untuk pembuktian, ia kembali menekuk Zamboanga dalam laga ulang secara dominan.

Setelah itu, Ham kembali mendominasi bintang Jepang yang sedang naik daun, Itsuki Hirata. Ia pun menaklukkan Hirata usai mendominasinya selama tiga ronde penuh. Raihan itu pun membuat dirinya mengantongi tren tiga kemenangan beruntun, sekaligus tiket untuk perebutan sabuk interim ONE Women's Atomweight MMA kontra Stamp.

Dalam hitungan minggu, Ham pun akan berhadapan dengan Stamp untuk meraih sabuk interim. Sabuk itu pun diadakan, setelah sang penguasa divisi, Angela Lee, menepi sejenak usai kepergian sang adik Victoria Lee Desember lalu.

Selain menentukan calon penguasa divisi baru, laga mendatang juga akan menjadi pembuktian Ham sebagai bintang MMA wanita terbaik di dunia, jika tidak di Asia.

Di umurnya yang menginjak 36 tahun, ia hanya ingin meninggalkan warisan sebagai juara dunia di ONE Championship. Sekiranya itu akan menjadi ending terindah bagi sang veteran MMA Korea Selatan.