Kisah Kris Dayanti Terpikat Wushu Hingga Runner Up Kejuaraan Dunia

- Perjalanan KD di wushu dimulai dari latihan pribadi di rumah selama pandemik COVID-19.
- KD terpikat pada keindahan gerakan wushu dan melakukan latihan intensif hampir setiap hari di Jakarta.
- Meski awalnya enggan jadi atlet, KD memutuskan ikut Kejuaraan Dunia dan berhasil pulang membawa medali perak.
Jakarta, IDN Times - Siapa yang tak kenal Kris Dayanti? Diva Indonesia itu memberi kejutan setelah membela Indonesia di Kejuaraan Dunia pada Oktober 2025 lalu. Kris Dayanti tak pernah menyangka perjalanan barunya di dunia wushu membawanya hingga berlaga di Kejuaraan Dunia.
Kris Dayanti tampil pada kategori veteran usia 40-59 tahun dan langsung pulang membawa medali perak pada nomor individu putri shanzi atau kipas lipat. Kris Dayanti mengaku, kecintaannya pada cabang olahraga yang satu ini berawal dari keinginannya tetap aktif berolahraga saat masa pandemik COVID-19 empat tahun yang lalu.
1. Diawali dari latihan pribadi di rumah

Perjalanan KD, sapaan akrab Kris Dayanti, di wushu dimulai saat latihan pribadi di rumah selama pandemik COVID-19. Kala itu, di tengah keterbatasan, Kris Dayanti mau tetap bugar dan memilih wushu sebagai olahraganya. Kebetulan, dia mendapat pelatih perempuan yang mampu meningkatkan kemampuannya.
"Gak pernah membayangkan (akan jadi atlet). Karena dulu tahu olahraga wushu ini juga kan karena berpikir bagaimana bisa olahraga private di rumah, saat pandemik. Dan dapat coach perempuan," kata KD saat berbincang dalam program Real Talk with Uni Lubis by IDN Times, Senin (24/11/2025).
2. Terpikat pada keindahan wushu

Awalnya latihan, tapi lama-lama KD terpikat dengan keindahan gerakan wushu. Bagi KD, wushu memiliki daya tarik tersendiri dalam pertunjukkannya.
Tata rias dipadu dengan gerakan atraktif, membuat segalanya menjadi lebih megah, cocok dengan dunia hiburan yang sempat digeluti oleh KD.
"Jadi, memang saya itu selalu berpikir bagaimana caranya supaya bisa melakukan olahraga yang punya teknik berpikir, tapi mudah diserap dan sebetulnya dasarnya adalah kelenturan. Terus waktu itu lihat (wushu) kayaknya perform-nya itu cantik ya, pakai make up. Terus dia perform jadi seperti show," ujar perempuan yang mengidoalakan mantan atlet nasional Lindswell Kwok ini.
3. Latihan intensif, tapi awalnya gak mau jadi atlet

Meski seorang pemula, Kris Dayanti mempersiapkan diri seperti atlet profesional. Tak main-main, setiap berada di Jakarta, KD melakukan latihan nyaris tiap hari di rumahnya.
"Kalau saya di Jakarta bisa tiap hari. Waktu itu (latihan) pagi dan sore sih. Sampai gosong di belakang rumah," kata KD.
Salah satu yang KD sukai dari wushu adalah soal bagaimana perjuangan para atlet tak hanya dimulai saat naik ke arena pertandingan. Namun sejak latihan.
"Di wushu itu latihan seperti bertanding, bertanding seperti berlatih," kata KD.
4. Putuskan ikut ke Kejuaraan Dunia, langsung dapat perak

KD mengaku tawaran untuk ikut turnamen wushu sudah ada sejak lama. Namun, KD yang kala itu masih menjadi anggota dewan enggan terlalu sering meninggalkan tugasnya untuk ikut bertanding.
Setelah memutuskan ikut berlaga, latihan yang dilakukan diakui KD lebih intensif. Baru pertama kali ikut, KD ternyata mampu melaju jauh. Dia bisa mencapai final, dan bertemu dengan atlet Brasil yang sudah 34 tahun bergelut di dunia wushu, Paula Amidami Soares de Azevedo. KD memang kalah dan meraih medali perak, tapi catatan ini menjadi sebuah prestasi buat seorang pemula di Open Championship, Oktober 2025 lalu.
"Semua yang ikut di kompetisi wushu itu gak ada yang baru. Kayaknya, saya satu-satunya yang baru empat tahun, ikut bertanding," canda KD.
Pada gelaran tersebut, adapun catatan hasil yang ditorehkan untuk nomor pertandingan yang diikuti KD adalah sebagai berikut:
1. Paula Amidami Soares de Azevedo (Brasil): Skor 8,71 (first prize)
2. Kris Dayanti (Indonesia): Skor 8,68 (second prize)
3. Invonny Budiono (Indonesia): Skor 8,58 (second prize)
4. Maria Arutyunjan (Hungaria): Skor 8,55 (third prize)
5. Lina Santoso (Indonesia): Skor 8,40 (third prize)
6. Nina Romano Cardoso Silvestre (Brasil): skor 8,36
















