Jakarta, IDN Times - Perenang senior Indonesia, I Gede Siman Sudartawa, mencurahkan isi hatinya setelah berhasil menyumbang medali emas dari SEA Games 2023 Kamboja. Siman mengaku tak bisa melupakan momen dikeluarkan dari pelatnas renang Indonesia sebelum memastikan diri masuk skuad untuk berangkat ke Kamboja.
Dalam unggahan instagramnya (siman_sudartawa), Siman mengatakan kemenangannya di SEA Games 2023 Kamboja sekaligus menjadi hadiah ulang tahun untuk sang bunda.
Bagi Siman, bisa berdiri di podium tertinggi SEA Games 2023 Kamboja bak pembuktian. Perjuangan kerasnya membuahkan hasil dan membungkam sejumlah orang yang meragukan kapasitasya hingga dicoret dari Pelatnas renang Indonesia pada Oktober 2022 lalu.
Kala itu, kepada IDN Times, Siman sempat bercerita dikeluarkan tanpa adanya seleksi dan kejelasan lainnya.
"Kemudian, masuk lagi di Maret, tepat dua bulan sebelum SEA Games dan ditargetkan mendapat medali padahal dibina hanya dua bulan," kata Siman.
Keluar dari pelatnas, Siman kembali berlatih dibina klubnya, Millennium Aquatic. Siman merasa beruntung masih dikelilingi orang-orang yang mendukungnya, termasuk pelatihnya, Albert Sutanto.
"Selama lima bulan berlatih di klub, saya berusaha fokus semaksimal mungkin dengan memperhatikan nutrisi, pemulihan, dan detail-detail teknik, yang dapat meningkatkan performa karena masih ingin memberikan yang terbaik untuk Merah Putih, negara tercinta," ujar Siman.
Turun di nomor 50 meter punggung putra di cabor renang, Siman meraih medali emas pada Minggu (7/5/2023). Kemenangan ini dipersembahkan Siman untuk ibunya, Sri Karmini, yang berulang tahun pada Kamis (4/5/2023). Bagi Siman, sosok ibunya juga sekaligus menjadi mentor dan teman dalam hidupnya.
"Di SEA Games ke-7 dan emas ke-9 ini, saya persembahkan untuk mama @sri_karmini04 sebagai hadiah ulang tahun," kata Siman.
Siman kini menjadi perhatian publik. Sikapnya yang tegas kala ikut arak-arakan juara SEA Games 2023, Kamboja, mendulang pujian dari warganet.
Ketika itu, Siman memutuskan untuk cabut duluan dari arak-arakan. Dia merasa kesal karena terkesan ada satu cabang olahraga yang diistimewakan.
Tak lain itu adalah Timnas Indonesia U-22. Ketika para atlet peraih medali sudah siap dan berkumpul di Kantor Kemenpora sebelum pukul 08.00 WIB pada Jumat (19/5/2023), Timnas U-22 datang telat.
Mereka baru berangkat menuju kantor Kemenpora pukul 08.10 WIB dari lokasi menginap. Pun, ketika tiba di depan kantor Kemenpora, mereka tak turun dan terus berjingkrak di bus double decker. Terlebih, tiba-tiba mereka memimpin jalannya pawai.
"Kami merasa kok ada cabor yang terlalu dispesialkan. Kami merasa tidak dihargai, sudah datang awal sesuai waktu, disuruh menunggu. Kami sama-sama berjuang, kok. Kami juga sama-sama dapat medali. Kenapa seperti itu? Terus pas waktu berangkat kok terjadi kesenjangan yang jauh," kata Siman.