Debut tunggal putra muda Indonesia, Moh. Zaki Ubaidillah di Piala Sudirman 2025 dalam fase Grup D (dok. PP PBSI)
Sejak saat itu, Ubed bertransformasi. Saat bersaing di level pratama pun, Ubed menunjukkan kemampuan lebih dari rata-rata pemain di usianya. Alhasil, Ubed kerap bermain di level yang lebih tinggi dari kelompok usianya.
"Dia umur 17 sudah tidak ada lawan di kelompoknya, harus naik kan? Kami selalu punya prinsip itu. Apa yang kami tunggu lagi? Lawan tidak ada, jadi naik dong, ke (kelompok umur) 19, dan terus. Merangsek terus," kata Yoppy.
Saat ini, Ubed masih terbilang pemain junior dari segi umur. Namun, Pelatnas PBSI sudah membawanya ke turnamen level senior, termasuk dengan debut di Super 500 Hong Kong Open 2025. Menurut Yoppy, itu bukan hal baru untuk Ubed.
"Bukan, dia kan waktu itu juara Super 100 di Riau sampai merasa di luar ekspektasi, sampai nangis-nangis. Itu sekali, dia adaptasi terus," kata Yoppy.
Ubed kalah dalam debut Super 500-nya di Hong Kong Open. Ubed tumbang saat menjalani laga kualifikasi dari Jason Gunawan dengan skor 15-21, 13-21.
"Tidak apa-apa. Ketemu batunya lah ibaratnya. Tersandung-sandung tidak apa-apa. Itu adalah bagian dari proses," kata Yoppy.