Kritikan Andrea Stella atas Minimnya Aksi Menyalip di F1 GP Monako

- Lando Norris menang di GP Monako 2025 dari pole position, meraih kemenangan keenam sepanjang kariernya.
- Balapan berlangsung tanpa safety car, namun terdapat tiga insiden yang melibatkan Gabriel Bortoleto, Pierre Gasly, dan Fernando Alonso.
- Andrea Stella mendukung perubahan regulasi mobil pada 2026 untuk meningkatkan aksi menyalip di balapan GP Monako.
Balapan Formula 1 GP Monako telah berlangsung pada Minggu (25/5/2025) malam WIB. Lando Norris sukses mengamankan kemenangan setelah memulai balapan dari pole position. Itu menjadi kemenangan keenam Norris sepanjang berkiprah di kejuaraan.
Andrea Stella gembira atas keberhasilan pembalapnya naik podium tertinggi di Monte Carlo. Meski demikian, team principal McLaren itu tetap mengkritik minimnya peluang menyalip di trek. Ia menilai pemberlakuan pit stop wajib sebanyak dua kali belum menjadi solusi. Lantas, apa faktor yang menyebabkan pembalap sulit menyalip pada balapan GP Monako menurut Stella?
1. GP Monako 2025 berlangsung tanpa adanya safety car yang memimpin jalannya balapan
Balapan GP Monako 2025 berlangsung tanpa adanya safety car atau bendera merah. Meski demikian, ada tiga insiden yang terjadi selama balapan. Pertama, Gabriel Bortoleto menabrak dinding pembatas pada lap pertama. Beruntung mobil pembalap Kick Sauber itu tak mengalami kerusakan berarti sehingga bisa melanjutkan balapan.
Kemudian, Pierre Gasly menabrak bagian belakang mobil Yuki Tsunoda pada lap kesembilan. Insiden itu membuat sayap depan dan as roda kiri mobil Gasly rusak. Akibatnya, pembalap Alpine tersebut tak bisa melanjutkan balapan.
Lalu, Fernando Alonso harus keluar balapan pada lap 38 akibat mobilnya mengalami masalah mesin. Mobil pembalap Aston Martin itu berhenti di area escape road sehingga tak sampai membuat safety car keluar untuk memandu balapan. Selepas itu, balapan berjalan normal hingga bendera finis berkibar.
Posisi tiga terdepan pada balapan GP Monako 2025 tidak jauh berbeda dari hasil kualifikasi. Lando Norris finis sebagai pemenang, disusul Charles Leclerc dan Oscar Piastri yang masing-masing finis kedua serta ketiga. Pencapaian tersebut menandai kemenangan kedua Norris pada 2025 setelah sebelumnya finis pertama di GP Australia.
2. Andrea Stella memuji performa Lando Norris di GP Monako 2025
Andrea Stella senang atas pencapaian Lando Norris di GP Monako 2025. Ia mendukung Norris untuk terus meraih kemenangan pada seri berikutnya. Stella menilai pembalap bernomor mobil 4 itu menjaga kualitas performanya selama balapan di Monte Carlo.
“Aku rasa Norris menjaga standar tinggi, kualitas eksekusi, dan kejernihan yang dirinya miliki sepanjang akhir pekan. Ia lebih cepat sejak lap pertama pada sesi latihan bebas pertama (FP1) dan terus berkembang untuk memanfaatkan posisi terdepan. Kali ini, dia melalui berbagai situasi yang membutuhkan ketenangan. Jadi, aku pikir Lando sangat layak mendapat pujian karena mengelola dan mengeksekusi akhir pekan dengan sangat baik,” kata Andrea Stella dilansir Formula 1.
3. Andrea Stella menyebut faktor yang menyulitkan pembalap menyalip di GP Monako
Terlepas dari kemenangan Lando Norris, Andrea Stella tetap menyoroti balapan GP Monako yang minim aksi menyalip. Ia memuji langkah Formula 1 dan FIA yang memberlakukan pit stop wajib sebanyak dua kali pada balapan tersebut. Namun, keputusan itu belum mampu meningkatkan aspek yang menghibur untuk penonton.
Alih-alih mengkritik layout sirkuit, Stella justru menyebut ukuran dan daya cengkeram mobil sebagai penyebab di balik kesulitan pembalap menyalip pada balapan GP Monako. Regulasi baru yang berlaku pada 2026 diharapkan dapat menjadi solusi atas permasalahan tersebut. Sebab, ukuran mobil menjadi lebih kecil dan tidak terlalu mencengkeram.
“Hal yang membuatku tertarik pada tahun depan adalah mobil yang lebih kecil dan cengkeraman yang lebih rendah. Oleh karena itu, semua zona pengereman akan jauh lebih panjang. Mobil akan memiliki mesin dan strategi penyebaran yang benar-benar berbeda. Kami secara fundamental mengubah mobil. Aku berharap perubahan ini akan memungkinkan aksi menyalip bahkan setidaknya saat kamu lebih cepat tiga detik,” jelas Andrea Stella dikutip F1i.
“Saat ini, kamu tetap tak bisa menyalip jika kamu lebih cepat tiga detik. Aku pikir itu sangat berkaitan dengan ukuran, kecepatan, dan cengkeraman mobil. Itu berarti zona pengereman sangat pendek. Tak ada cukup ruang untuk pengereman,” sambungnya.
Jumlah aksi menyalip di Circuit de Monaco saat balapan Formula 1 tak sebanyak ketika balapan Formula E. BBC melansir, aksi mendahului pembalap lain di GP Monako 2024 hanya berjumlah 4 kali saja. Pada tahun yang sama, E-Prix Monaco mampu menghasilkan 197 aksi menyalip.
Jumlah sebanyak itu bisa terjadi salah satunya karena ukuran mobil Formula E lebih kecil ketimbang Formula 1. Panjang mobil Formula E generasi saat ini adalah 5,016 meter dengan lebar sebesar 1,7 meter dan tinggi sebesar 1,023 meter. Sementara itu, dimensi ukuran mobil Formula 1 sebelum penerapan regulasi 2026 ialah 5,63 meter (panjang) x 2 meter (lebar) x 0,95 meter (tinggi).
GP Monako masih menggelar balapan Formula 1 hingga 2031. Penerapan regulasi mobil pada 2026 diharapkan dapat memberikan secercah harapan untuk balapan yang lebih seru di Monte Carlo. Akankah aksi lebih menghibur di GP Monako akan terjadi musim depan? Menarik untuk ditunggu.