Lewis Hamilton (formula1.com)
Musim 2022 merupakan tahun terburuk bagi Mercedes sejak Formula 1 memasuki era turbo hybrid pada 2014. Mereka tak hanya kehilangan gelar juara dunia pembalap, tetapi juga gagal mempertahankan tahta konstruktor yang selama delapan musim beruntun selalu mereka pegang.
Menyambut musim baru yang akan segera dimulai, Mercedes diharapkan bisa berbenah jika ingin kembali meramaikan persaingan menuju gelar juara. Tak hanya Red Bull dan Ferrari yang semakin bagus, para tim papan tengah, seperti Alpine, McLaren, dan Aston Martin juga bisa saja mengejutkan Mercedes musim 2023.
Meskipun mobil W14 lebih baik dari W13 yang dipakai musim lalu, Hamilton masih tak yakin timnya bisa menyaingi Red Bull dan Ferrari. Balapan pembuka di GP Bahrain yang akan digelar pada Minggu (5/3/2023) akan menunjukkan sejauh apa perkembangan Mercedes musim ini.