Formula 1 musim 2022 akan menjadi momen yang ingin segera dilupakan oleh Lewis Hamilton. Betapa tidak, pembalap Mercedes itu tak meraih satu kemenangan sepanjang musim ini bergulir.
Bahkan, Hamilton menutup ketatnya persaingan musim 2022 dengan gagal finis lantaran masalah pada mobilnya. Kegagalan meraih kemenangan dalam sebuah musim balap menjadi yang pertama sepanjang kiprahnya di ajang Formula 1.
Lewis Hamilton sejatinya punya peluang finis di posisi terdepan pada balapan meski memulai balapan dari posisi kelima. Hamilton menampilkan performa bagus saat berduel ketat dengan Carlos Sainz dalam perebutan posisi keempat pada awal balapan GP Abu Dhabi.
Sayangnya, Hamilton harus mengakhiri balapan lebih dini pada lap 55. W13 yang dikemudikan pembalap asal Inggris itu mengalami masalah teknis sehingga gagal meraup poin.
Ini menjadi pertama kalinya dalam musim 2022 pembalap Mercedes gagal finis lantaran masalah pada mobil. Sebelumnya, Hamilton gagal finis di GP Belgia karena mengalami insiden dengan Fernando Alonso. Sementara itu, George Russell juga gagal tuntaskan GP Inggris akibat bertabrakan dengan Zhou Guanyu.
Kegagalan Hamilton mencatatkan kemenangan pada musim 2022 memutus rekor yang dirinya bukukan sejak pertama kali debut pada 2007 silam. Pemilik tujuh gelar juara dunia Formula 1 itu selalu menyelesaikan musim balap dengan meraih kemenangan sebelum rekor itu putus musim ini.
Berdasarkan data StatsF1, kemenangan paling sedikit yang diperoleh Hamilton dalam satu musim balap terjadi pada 2013. Saat itu menjadi musim perdana Hamilton memperkuat Mercedes setelah enam musim bersama McLaren.
Kala itu, pembalap bernomor mobil 44 tersebut hanya mampu sekali finis di posisi pertama pada balapan GP Hungaria. Ia berhasil mengonversi pole position yang didapat saat sesi kualifikasi menjadi kemenangan.
Hamilton bukannya tanpa usaha selama 2022. Ia terus menjaga optimisme meraih kemenangan perdana meski W13 sempat dihantui masalah porpoising pada awal musim. Walau begitu, hasil bagus yang diharapkan Hamilton pada musim perdana penerapan regulasi baru mobil Formula 1 tak kunjung tiba.
"Aku selalu percaya sampai balapan terakhir bahwa ada kesempatan yang potensial. Aku pikir penting untuk menjaga harapan dan terus bekerja. Kami telah memberikan segalanya. Aku rasa balapan terakhir (GP Abu Dhabi) hampir seperti rangkuman dari keseluruhan musim. Aku senang ini telah berakhir," kata Hamilton dilansir Racing News 365.
Kekecewaan tentu tak bisa disembunyikan oleh Hamilton berkaca dari apa yang diperolehnya musim ini. Walau begitu, ia tetap mengapresiasi capaian yang didapat oleh Mercedes hingga seri terakhir di Yas Marina Circuit.
"Tentu saja, itu akan menjadi hal menyenangkan jika mendapatkan sebuah kemenangan. Satu kemenangan tidak benar-benar cukup, bukan? Aku merasa seperti tahun ini, saat kami mendapatkan posisi kelima untuk pertama kalinya, itu terasa seperti sebuah kemenangan.
Saat finis posisi keempat untuk kali pertama, itu juga terasa seperti sebuah kemenangan. Begitu pula saat naik podium untuk kali pertama. Jadi, aku hanya akan berpegang pada hal-hal tersebut," ujar Hamilton.
Sementara itu, Toto Wolff selaku Team Principal Mercedes menilai musim 2022 sebagai momen membangun karakter tim guna menatap persaingan musim depan. Ia optimis musim 2023 Mercedes bisa bangkit dan kembali bersaing melawan para pesaing seperti Red Bull dan Ferrari.
"Bagi kami, ini adalah musim pembangunan karakter dan kami akan menempatkan mobil ini dalam pajangan di pabrik sebagai pengingat. Kami memiliki lebih banyak momen kurang baik.
Namun, momen-momen bagus yang ada sangat luar biasa, seperti GP Brasil. Itu mengingatkan kami betapa bagusnya itu. Tidak masalah seperti apa yang kami rasakan saat ini, tapi kami akan berusaha keras sehingga dapat kembali menjadi lebih baik musim depan," tegas Wolff dikutip F1i.
Mercedes hampir saja melalui musim 2022 tanpa kemenangan. Akan tetapi, George Russell menyelamatkan wajah tim menyusul kemenangan di GP Brasil. Mampukah Mercedes dan Hamilton kembali bangkit musim depan?