Lewis Hamilton harus mengakhiri Formula 1 2022 dengan getir. Pasalnya, Hamilton tak mampu meraih satu pun kemenangan selama persaingan di atas lintasan.
Tentu, banyak pihak menilai Formula 1 2022 adalah momen terburuk bagi Lewis Hamilton. Akan tetapi, pemilik tujuh gelar juara dunia Formula 1 itu menepis anggapan tersebut.
Lewis Hamilton sudah 16 musim berada di ajang Formula 1. Sebelum musim 2022, pembalap bernomor mobil 44 itu selalu mengakhiri musim dengan merengkuh kemenangan.
Berdasarkan data StatsF1, kemenangan paling sedikit yang diraih Hamilton dalam satu musim adalah pada 2013. Ketika itu, ia baru bergabung ke Mercedes dan menjadi rekan setim Nico Rosberg.
Pembalap berkebangsaan Inggris itu hanya meraih sebiji kemenangan usai finis terdepan pada GP Hungaria. Hamilton mengakhiri musim kala itu dengan menempati peringkat keempat setelah mengoleksi 189 poin.
Pada musim 2022, Hamilton tak mampu meraih kemenangan saat berada di balik kemudi W13. Bahkan, musim 2022 menjadi kali pertama Hamilton gagal meraup pole position.
Posisinya di klasemen akhir pembalap pun jadi yang terburuk jika dibandingkan dengan hasil-hasil yang didapatkannya pada musim-musim terdahulu. Hamilton harus puas bercokol di peringkat keenam dengan meraih 240 poin.
Bahkan, Hamilton diasapi George Russell yang notabene rekan setim sekaligus junior senegaranya di klasemen pembalap. Russell menuntaskan Formula 1 2022 menduduki posisi keempat lewat torehan 275 poin.
Serangkaian catatan buruk sepanjang musim 2022 mencuatkan penilaian bahwa musim ini menjadi momen terburuk dalam karier Hamilton. Akan tetapi, Hamilton rupanya punya penilaian terkait musim tersulitnya sepanjang berkarier di ajang Formula 1.
"Aku pikir musim 2011 mungkin menjadi tahun tersulit yang aku alami berkaitan dengan hidupku secara personal. Tahun ini mungkin bukan yang terbaik. Itu (musim 2022) mungkin ada di atas sana dalam daftar tiga musim terburuk yang telah aku lalui," jelas Hamilton dilansir Racing News 365.
Musim Formula 1 2022 tak hanya menjadi momen sulit bagi Hamilton. Mercedes juga harus mengalami jalan berliku saat harus beradaptasi dengan regulasi baru Formula 1 yang mengubah desain mobil secara "radikal".
Tim berjuluk Silver Arrows itu sempat mengalami porpoising dalam beberapa balapan awal musim 2022. Performa mereka pun tertinggal dari Red Bull dan Ferrari meski berangsur membaik menjelang akhir musim.
Meski menghadapi sejumlah kendala, Hamilton tetap mengambil sisi positif dari kondisi yang ada. Baginya, situasi semacam itu menjadi penguat untuk dirinya menyongsong musim Formula 1 2023.
"Aku pikir itu adalah tahun yang jauh lebih kuat dalam hal diriku sendiri, berkaitan dengan bagaimana aku bekerja dengan tim dan kami semua tetap bersatu. Jadi, aku pikir itu sebagian besar adalah nilai tambah dari tahun ini," pungkas Hamilton.
Musim Formula 1 2022 memang belum menjadi waktu terbaik bagi Lewis Hamilton dan Mercedes unjuk gigi. Patut disimak bagaimana strategi Mercedes untuk bangkit dan bersaing melawan Red Bull dan Ferrari musim depan.