Liliyana Natsir Gantung Raket, Begini Cerita di Balik Keputusannya

Liliyana atau kerap disapa Butet mengatakan dirinya sebenarnya telah memutuskan untuk pensiun pada 2016, yakni setelah ia dan Tontowi Ahmad meraih medali emas Olimpiade Rio di Brasil.

Namun saat itu keputusannya tak direstui pelatih dan rekan-rekannya. Sebab, kata Butet, dirinya dianggap masih mampu meraih prestasi. Performanya saat itu juga masih moncer.

Terbukti, setelah Olimpiade, dirinya dan Tontowi meraih gelar di China dan Hong Kong. Akhirnya, Liliyana melanjutkan, "Saya putuskan lanjut dua tahun lagi (pensiunnya)," kata Liliyana.

Liliyana mengatakan tak mudah baginya untuk berpisah dengan bulu tangkis yang selama ini mengisi hari-harinya. Maklum, Butet sudah bergelut dengan raket dan kok sejak masih berusia 9 tahun. Bahkan, saat usianya 12 tahun, Butet sudah harus mondok di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur.

Sehingga praktis sebagian besar hari-harinya dihabiskan bersama bulu tangkis, termasuk saat ia berulang tahun. "Karena setiap ulang tahun gak bisa dirayain, karena pulangnya cuma Desember aja," kata Butet. "Tanggal merah aja kita hitam, gak ada libur."

Butet mengatakan tunamen Indonesia Master 2019 yang digelar pekan ini akan menjadi turnamen terakhirnya. Bahkan, ia telah menyiapkan pidato perpisahan.

"Saya sendiri tegang juga. Saya mau ngomong apa, dari belasan tahun, saya menekuni bulu tangkis, baru kali ini pidato mengucapkan kata perpisahan," katanya.

Butet mengakui dirinya sangat sedih.

"Life must go on," kata Butet. "Soon or later saya harus memutuskan gantung raket. Ada masanya seorang atlet memutuskan untuk berhenti."

Butet mengatakan setelah pensiun dirinya akan terjun ke dunia bisnis. Saat ini ia telah merintis usaha properti, massage dan refleksi.

"Bulu tangkis saya mungkin salah satu yang berpengalaman, tapi di bisnis saya zero," katanya.