Herry IP Sebut Ganda Putra Indonesia di Fase Roller Coaster
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, menyoroti performa anak didiknya dalam beberapa turnamen terakhir. Bagi Herry IP, para pemain masih terbilang tak konsisten dalam menampilkan kemampuan terbaiknya.
Herry bahkan menyebut para pemain muda kini diibaratkan berada pada fase roller coaster.
"Performa mereka saya ibaratkan masih seperti roller coaster," ujar Herry IP.
1. Pemain muda belum bisa konsisten
Herry IP menilai, tiga pasangan muda yang dimiliki ganda putra saat ini belum bisa tampil konsisten. Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan diakui Herry IP terkadang memberi kejutan dengan mengalahkan pemain papan atas.
Herry IP mengapresiasi performa Pramudya/Yeremia yang dinilai mampu memberi perlawanan sepadan kepada unggulan Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.
Pasangan Bagas/Fikri pun tak kalah memukau dengan pernah menjadi juara All England. Juga pasangan Leo/Daniel yang tampil berjaya di ajang Indonesia Masters dan Thailand Masters.
"Tetapi setelah itu, performa mereka berada di bawah. Sering kalah di babak-babak awal. Belum konsisten," ujar Herry IP.
Baca Juga: Herry IP: Fajar/Rian Terlalu Monoton di Australia Open 2023
2. Pemain muda masih perlu waktu
Herry IP mengatakan, para pemain muda masih perlu waktu untuk berporses. Harapannya, tiga pasang pemain muda itu bisa masuk dalam jajaran elite dunia nantinya.
"Perlu proses agar mereka bisa masuk jajaran elite ganda putra dunia. Segalanya tidak bisa instan. Kami harus terus berikhtiar mengasah kemampuan mereka untuk masuk ke jajaran elite dunia," ujar Herry IP.
Saat ini, dalam jajaran 10 besar dunia, Indonesia punya tiga pasangan ganda putra. Mereka adalah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (ranking satu), Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (ranking delapan), dan Leo/Daniel (ranking 10).
3. Fajar/Rian monoton
Pasangan ranking satu dunia asal Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Aridanto, dapat kritikan tajam dari sang pelatih. Terlebih ketika Fajar/Rian sudah kandas di babak perempat final Australia Open 2023 pekan ini.
Menurut Herry IP, Fajar/Rian tampil telralu monoton di turnamen BWF Super 500 tersebut. Selain itu, banyak unforced error yang dilakukan dan justru menjadi keuntungan buat lawan.
"Dari teknik, pembukaan (Fajar/Rian) harus lebih banyak variasi. Jangan monoton. Kalau pembukaan bisa ketebak dan tidak ada variasi lain, sudah pasti mereka akan kesulitan," ujar Herry IP.
Baca Juga: Leo/Daniel Langsung Tersingkir di Japan Open 2023, Apes Banget