Matas Buzelis lahir dari keluarga pebasket profesional Lithuania dan menunjukkan bakatnya sejak SMA.
Buzelis bermain di NBA G League Ignite dengan performa solid, meskipun reputasinya sempat dipertanyakan jelang NBA Draft 2024.
Setelah diberikan kesempatan bermain lebih banyak, Buzelis menunjukkan peningkatan signifikan dalam performanya sebagai rookie Bulls.
Chicago Bulls memasuki era baru di NBA. Mereka telah berpaling dari trio Zach LaVine, Demar DeRozan, dan Lonzo Ball. Bulls sekarang mengutamakan perkembangan pemain-pemain muda.
Matas Buzelis disebut-sebut sebagai salah satu talenta muda andalan Bulls pada masa depan. Pemain berusia 20 tahun ini telah menunjukkan sejumlah sinyal positif untuk menjadi calon bintang NBA pada 2024/2025. Lantas, seperti apa sepak terjang dan potensi Buzelis?
Berdarah Lithuania, Matas Buzelis lahir pada 13 Oktober 2004 di Chicago, Illinois, Amerika Serikat. Ayah dan ibunya, Aidas Buzelis dan Kristina Jankauskaite, pernah menjadi pemain profesional di liga basket Lithuania. Begitu pula dengan kedua kakeknya, Petras Buzelis dan Arvydas Jankauskas.
Sebagai pebasket generasi ketiga, Buzelis bertugas untuk melanjutkan warisan keluarganya. Sejak SMA, ia sudah tampil gemilang. Buzelis mencatat rata-rata 15,7 poin, 5,6 rebound, dan 1,6 blok dengan persentase field goal 53,7 persen.
Atas kehebatannya, Matas Buzelis diundang untuk bermain di McDonald's All-American, Jordan Brand Classic, dan Nike Hoop Summit. Ia mendapatkan tawaran beasiswa dari kampus-kampus basket tersohor, seperti Kentucky dan North Carolina. Namun, Buzelis menolak semua tawaran tersebut dan berlabuh ke NBA G League Ignite.
Berkompetisi di NBA G League sejatinya merupakan kesempatan besar bagi Matas Buzelis. Berhadapan dengan pemain-pemain profesional membuat pemain bertinggi 208 cm ini sudah satu langkah di depan prospek-prospek angkatannya. Buzelis pun bermain solid bersama Ignite dengan torehan 14,3 poin, 6,9 rebound, dan 2,1 blok dengan efisiensi field goal 44,8 persen.
Kendati demikian, Buzelis tidak mampu menuntun Ignite menuju kesuksesan. Mereka menduduki peringkat terakhir di NBA G League 2023/2024 dengan rekor menang kalah 2-32. Alhasil, NBA menghentikan program Ignite setelah musim itu.
Kemampuan Matas Buzelis dalam menembak tripoin juga diragukan saat itu. Akurasi menembak di luar garis busur besarnya hanya 27,3 persen. Reputasinya menurun menjelang NBA Draft 2024.
Matas Buzelis akhirnya diambil Chicago Bulls di urutan ke-11 pada putaran pertama NBA Draft 2024. Pada awal 2024/2025, Buzelis diberikan waktu bermain yang minim. Ia hanya beraksi di lapangan selama 12,2 menit dalam kurun Oktober 2024—Januari 2025.
Dengan hengkangnya LaVine pada pertengahan 2024/2025, Buzelis mulai dipercaya masuk starting line-up. Bakat dan kepercayaan dirinya makin menonjol setelah itu. Pada 4 Februari 2025, Buzelis mencetak 24 poin dengan persentase field goal 100 persen. Ia menjadi rookie Bulls pertama yang mampu memasukkan 10 tembakan dalam 1 game tanpa meleset.
Berhadapan dengan Los Angeles Lakers pada 22 Maret 2025, Buzelis berhasil mengumpulkan poin tertingginya (31). Seminggu kemudian, ia tampil dominan melawan Dallas Mavericks dengan 28 poin, 9 rebound, 6 assist, dan 5 tripoin. Produktivitas Buzelis meroket dengan menit bermain yang konsisten.
Matas Buzelis terus berkembang menjadi seorang forward yang versatile. Ia memiliki teknik penguasaan bola yang mentereng untuk tinggi badannya. Selain itu, kemampuan tripoinnya sudah jauh lebih impresif dengan akurasi 36,1 persen pada 2024/2025. Apakah Buzelis mampu bertansformasi menjadi bintang utama Chicago Bulls pada masa depan?