Sementara itu, George Russell tetap teguh pada pendiriannya terkait konflik dengan Verstappen. Pembalap asal Inggris itu menyatakan bahwa ia tidak memiliki niat untuk mengubah pendekatannya terhadap Verstappen maupun pembalap lainnya. Dalam wawancaranya dengan RacingNews365, ia menegaskan akan tetap berpegang pada gaya balapnya sendiri.
"Aku tak memiliki kekhawatiran tentang dirinya (Max Verstappen) atau cara mengemudinya. Aku tidak akan mengubah pendekatanku saat bertarung dengannya atau pembalap lain,” ujarnya. Dengan posisi barunya sebagai pembalap utama Mercedes setelah kepergian Lewis Hamilton, Russell semakin percaya diri dalam mengambil sikap di lintasan. "Tujuanku tetap sama, yaitu meraih kemenangan," tegasnya.
Selain itu, Russell juga mengaku tidak berkomunikasi selama jeda musim dingin dengan Verstappen. Ia merasa bahwa segala sesuatu yang terjadi pada tahun lalu sudah cukup jelas dan ia tidak akan mundur dari cara balapnya hanya karena tekanan dari Verstappen. Pernyataan ini menunjukkan bahwa meskipun Verstappen tampaknya ingin menutup lembaran lama, Russell tetap siap untuk menghadapi rivalnya dengan pendekatan yang sama.
Persaingan antara Russell dan Verstappen kemungkinan akan terus berlanjut di musim 2025, terutama jika Mercedes mampu menghadirkan mobil yang lebih kompetitif untuk menantang Red Bull. Dengan McLaren dan Ferrari juga diprediksi menjadi ancaman serius, musim mendatang bisa menjadi salah satu yang paling menegangkan dalam beberapa tahun terakhir.
Meskipun Max Verstappen telah memberikan sinyal untuk mengakhiri konflik dengan George Russell, tampaknya Russell masih mempertahankan pendiriannya. Bagaimanapun, musim 2025 akan menjadi ajang pembuktian bagi keduanya, baik dalam hal persaingan di lintasan maupun dalam membangun kembali hubungan profesional mereka.