Mark Webber meluncur ke udara setelah mencium bodi belakang mobil Heikki Kovalainen. (dok. F1)
Heikki Kovalainen yang menunggangi mobil medioker memulai balapan dari posisi 20, sementara Mark Webber dari posisi yang jauh lebih baik. Meski start dari posisi 2, Webber tercecer ke posisi 9 berkat putaran pembuka balapan yang kurang menguntungkan dirinya. Webber kemudian kembali dibuat pusing karena pergantian ban pada periode awal yang membuat ritme balapnya tidak selaras dengan pembalap papan atas.
Webber lalu mencoba untuk bangkit dari rentetan hal buruk yang menimpanya. Di sebuah zona lintasan lurus yang begitu panjang, ia berusaha menyalip Kovalainen untuk mengambil alih posisi yang dipegang pembalap Lotus Racing tersebut. Sayangnya, manuver Webber salah. Ia pun langsung menghantam mobil Kovalainen dengan kecepatan 305 kilometer/jam.
Dilansir The Guardian, ban kanan depan mobil Webber tepat menghunus ban kiri belakang mobil Kovalainen. Webber bersama mobilnya lalu meluncur ke udara, berputar 180 derajat, dan mendarat dalam posisi terbalik. Tak berhenti sampai di situ, Webber kemudian terlempar ke barisan dinding pembatas, membuat mobilnya terpantul sebelum akhirnya berhenti dalam keadaan rusak parah di sana-sini.
Kala mesin jet daratnya mengeluarkan asap putih, Webber terlihat melepas dan membuang setirnya. Tak lama dari situ, sejumlah personel tim penyelamat lekas membantu Webber keluar dari mobil. Syukurnya, Webber dipastikan tidak mengalami cedera apa pun.
Sementara itu, sundulan Webber membuat Kovalainen menghantam dinding pembatas sisi kiri lintasan. Kendati demikian, mobil Kovalainen masih bisa dikendarai. Sayangnya, ia tidak bisa melanjutkan balapan. Kovalainen terpantau menjauh dari lokasi kecelakaan dengan mobil Lotus-nya yang mengalami rusak parah di sayap depan dan belakang.
"Pendaratannya tidak terlalu buruk, dengan mobil yang bisa kembali stabil. Namun, benturan berikutnya dengan dinding ban (pembatas) cukup keras. Namun, saya beruntung, karena (mengingat) ada cukup banyak area yang terkena dampaknya," jelas Webber sebagaimana mengutip Senatus.net.