Menyelisik Kolaborasi Pramac Racing dan Ducati yang Berakhir Manis

MotoGP 2025 jadi era baru bagi tim Pramac Racing. Beralih dari Ducati, tim balap asal Italia itu kini membela Yamaha. Kolaborasi yang terjalin selama 20 tahun dengan pabrikan Borgo Panigale pun usai.
Sepanjang keikutsertaannya di Grand Prix, Pramac pernah membela tiga pabrikan. Eksistensi Pramac berawal pada 2002 kala bekerja sama dengan Honda. Musim itu Pramac diperkuat Tetsuya Harada yang menggeber NSR500.
Namun, kerja sama terpanjang dan tersukses Pramac terjadi bersama Ducati. Sama-sama berasal dari Italia, Pramac dan Ducati sukses merasakan manisnya prestasi di MotoGP. Bagaimana kisahnya? Simak ulasan berikut ini, yuk!
1. Pramac Racing berkolaborasi dengan Ducati mulai pada 2005
Tahun 2005 menandai awal kolaborasi Pramac bersama pabrikan Borgo Panigale. Ducati yang sudah 3 tahun mengaspal di ajang Grand Prix untuk pertama kalinya memasok Desmosedici kepada tim satelit. Hanya saja, perlu digarisbawahi hubungan antara pabrikan dan tim satelit saat itu sebatas produsen dan konsumen.
Pada era 2005 hingga 2009, tim Pramac beberapa kali ganti nama. Dari Pramac D’Antin untuk periode 2005—2007, hingga Alice Team pada 2008. Baru pada 2009 tim milik Paolo Campinoti ini menyandang nama Pramac Racing.
2. Pada 2013, Pramac Racing jadi tim yang didukung penuh pabrikan Ducati
Hubungan mesra Ducati dan Pramac Racing terus terjaga. Pada 2013, kolaborasi keduanya makin dekat. Ducati tak hanya melihat Pramac sebagai konsumen belaka, tetapi statusnya berubah menjadi tim yang didukung penuh oleh pabrikan.
Maklum saja, kala itu Ducati sedang berusaha keluar dari keterpurukan. Tak heran jika Ducati tak menganggap Pramac sebagai pelanggan, tetapi partner untuk mengembangkan proyek MotoGP mereka. Dengan begitu, Ducati adalah pabrikan pertama yang memberi dukungan penuh bagi tim satelitnya.
Format kolaborasi anyar itu membuahkan hasil pada 2017. Lewat Danillo Petrucci, Pramac merebut empat podium musim 2017. Setahun berikutnya, duet Petrucci dan Jack Miller membawa Pramac merengkuh titel tim independen terbaik. Pada 2019, Miller dan Francesco Bagnaia mampu mengumpulkan lima podium.
3. Mulai 2020, Pramac mendapatkan motor dengan spesifikasi tim pabrikan
Memasuki musim 2020, hubungan Ducati dan Pramac makin intim. Tak seperti tim satelit pada pabrikan lain yang memacu motor setahun lebih tua, Pramac mendapatkan motor yang identik dengan tim pabrikan Ducati. Mesin motor yang digunakan pembalap Pramac pun versi mutakhir. Format ini pada akhirnya diikuti oleh pabrikan lain.
Pada 2021, momen kemenangan yang telah lama dinanti akhirnya tiba. Lewat Jorge Martin yang menang di Sirkuit Red Bull Ring, Pramac merebut kemenangan pertamanya di MotoGP. Dari sini, Pramac mulai meraih sederet prestasi mentereng.
4. Bersama Ducati, Pramac Racing merengkuh banyak pencapaian gemilang
Pramac dan Ducati berkolaborasi selama 20 tahun. Dari 2005 hingga akhir 2024, setidaknya Pramac mengoleksi 9 kemenangan, 66 podium, dan 24 pole position. Pramac juga berhasil merebut beberapa titel juara dunia, baik tim maupun pembalap.
Berikut ini sederet pencapaian Pramac Racing bersama Ducati dalam 4 tahun terakhir:
- 2021—2024: Pramac menjadi tim independen terbaik;
- 2021: Pramac merebut kemenangan pertama lewat Jorge Martin;
- 2021: Jorge Martin merebut titel Rookie of the Year;
- 2021: Johann Zarco berstatus pembalap independen terbaik;
- 2023: Pramac merebut titel juara dunia tim MotoGP yang merupakan tim satelit pertama yang meraihnya di era MotoGP;
- 2023: Jorge Martin berstatus pembalap independen terbaik; dan
- 2024: Jorge Martin merebut Titel Juara Dunia MotoGP.
Dengan sederet prestasi mentereng, kolaborasi Pramac dan Ducati berakhir manis. Mulai 2025, Pramac memilih Yamaha sebagai partner di MotoGP. Dua pembalap andalannya adalah Jack Miller dan Miguel Oliveira. Besama Yamaha, prestasi apa saja yang bakal diraih Pramac Racing?