Baju balap dibuat dengan material kuat dan desain yang aerodinamis. Materialnya harus mampu melindungi dari abrasi atau gesekan saat terjatuh. Selain kuat, baju balap harus cukup lentur di bagian tertentu seperti lutut, punggung bawah, dan ketiak agar pembalap tetap bisa bergerak bebas.
Karena tiap pembalap punya karakter fisik tertentu, baju balap dirancang khusus sesuai kebutuhan masing-masing. Mereka memang membutuhkan kenyamanan maksimal ketika melakukan manuver paling ekstrem di lintasan. Selain itu, baju balap harus dilengkapi fitur canggih seperti akselerometer, giroskop, dan GPS.
Salah satu fitur penting dari baju balap adalah punuk atau tonjolan di bagian punggung. Awalnya berfungsi sebagai bagian untuk meningkatkan aerodinamika, tetapi kemudian berguna juga sebagai tempat menampung air minum, sensor elektronik, dan aliran udara. Paling mutakhir, sejak 2018, tiap baju balap MotoGP wajib dilengkapi dengan kantung udara atau airbag.
Airbag melindungi bagian vital seperti bahu, tulang belakang, dan dada. Sensornya sangat canggih sehingga bisa mendeteksi kecelakaan dalam 14 milidetik. Jika perangkat lunak memutuskan pembalap akan terjatuh, airbag akan mengembang hanya dalam 25 milidetik.
Di MotoGP 2025, sebanyak 22 pembalap reguler memercayakan keselamatannya kepada lima merek baju balap. Beberapa di antaranya banyak dipakai rider kelas premier. Itu termasuk Alpinestars.