Michael Jordan telah menjadi bagian dari budaya global selama lebih dari tiga dekade karena permainannya yang luar biasa di lapangan basket dan kehadirannya yang bertahan lama di dunia olahraga.
Dalam sejarah kariernya, dia mengalami banyak momen hebat, lantas, momen manakah yang terbaik? Tanpa berlama lama lagi, berikut ini adalah 5 momen paling berkesan Michael Jordan selama berkarir di NBA.
Memasuki game kelima pada final NBA di tahun 1997, Chicago Bulls dan Utah Jazz terlibat pada dua game yang cukup sengit. Mendekati babak tip-off, tim Chicago Bulls mendapat kejutan karena Michael tiba-tiba sakit parah karena terkena pilek.
Meskipun beberapa orang berspekulasi bahwa penyakitnya mungkin lebih karena keluar larut malam (masuk angin) daripada terkena virus, dia tetap merasa tidak enak badan saat memulai permainan. Meski demikian, Michael tidak patah semangat dan malah membawa pulang gelar kemenangan untuk tim basketnya, yaitu Chicago Bulls.
Pada tahun 1986, Michael Jordan yang baru berusia 23 tahun dan sedang berada pada musim NBA keduanya, mengalami cedera. Cedera itu membatasinya pada 18 pertandingan musim reguler, tetapi dia kembali dan siap beraksi di babak playoff, bahkan menghadapi Boston Celtics yang dipimpin oleh pemain kuat lainnya seperti Larry Bird, Kevin McHale dan Robert Parrish.
Di Game kedua, ia berhasil mencetak 63 poin dengan penuh perjuangan. Meskipun Chicago kalah dalam permainan dan tersapu dalam seri best-of-five, dia seolah ingin memberi tahu dunia tentang apa yang mampu dia hadapi dalam melawan pemain handal lainnya dari tim Boston Celtics.
Panasnya kompetisi NBA pada tahun 1980an dipegang oleh tim-tim kuat seperti Boston Celtics, Detroit Pistons dan Los Angeles Lakers. Skuat-skuat itu memiliki daftar nama yang cukup mendalam, diisi oleh para pemain hebat sepanjang masa NBA. Tidak ada keraguan bahwa gelar pertama Jordan, ia dapatkan saat ia datang melawan Magic Johnson dan Lakers, membutuhkan upaya keras dari pemain Chicago yang satu ini.
Michael Jordan rata-rata mendapatkan 31,1 poin, 6,4 rebound dan 8,4 assist. Banyak orang percaya bahwa Michael Jordan akan terus memerintah NBA untuk sebagian besar dekade berikutnya, meraih total enam gelar.
Setelah memenangkan gelar pertamanya di tahun sebelumnya, Michael Jordan yang belum berusia 30 tahun adalah raja dalam dunia basket. Bersiap untuk kejuaraan kedua berturut-turut melawan Portland Trailblazers, dia mengklaim di Game One of the Finals bahwa dia akan menjadi rintangan yang tangguh bagi lawan mainnya.
Di babak pertama, dia benar-benar keluar, mencetak 35 poin dan melakukan 6 kali tembakan three points. Kamera menangkapnya mengangkat bahu seolah-olah dia bahkan tidak percaya betapa panasnya dia bermain di laga itu.
Sebagian besar status Jordan yang sangat layak sebagai legenda basket berfokus pada kemampuan supernya untuk terbang. Tidak mengherankan jika beberapa nama panggilannya yang paling populer adalah "Air Jordan," dan "Superman" karena dia benar-benar bisa lompat sangat tinggi.
Kompetisi Slam Dunk NBA 1988 adalah kompetisi yang benar-benar menempatkan Michael Jordan dan kemampuannya untuk terbang di posisi pertama. Tentu saja, banyak yang sudah mengetahui kemampuan atletisnya yang sungguh elit, tetapi acara ini lebih memperkenalkannya lagi kepada seluruh dunia.
Di kompetisi ini, dirinya menghadapi forward Atlanta Hawks Dominique Wilkins (yang juga merupakan salah satu dunkers terbaik dalam sejarah) di final, Michael Jordan membutuhkan 49 (dari 50) atau lebih baik pada upaya terakhirnya untuk memenangkan gelar dunk berturut-turut.
Nah, itu adalah 5 momen paling berkesan Michael Jordan selama berkarir di NBA. Mana momen yang paling berkesan menurutmu?