Jakarta, IDN Times - Seorang tamu yang tak diduga hadir di Kemenpora pada Rabu lalu. Dia adalah mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Malaysia, Syed Saddiq bin Syed Abdul Rahman.
Kehadiran Syed Saddiq ini disambut oleh Menpora Indonesia, Dito Ariotedjo. Dalam kesempatan itu banyak aktivitas yang dilakukan oleh Syed Saddiq dan Dito, yang notabene sama-sama berusia muda.
Dito mengajak Syed Saddiq berkeliling Gedung Kemenpora. Memang, jika dibandingkan masa ketika Syed Saddiq jadi Menpora pada 2018 hingga 2020, sudah banyak perubahan yang terjadi di Gedung Kemenpora RI.
Selepas berkeliling Gedung Kemenpora, Syed Saddiq dan Dito menikmati makanan dari Warung Tegal (Warteg). Sembari makan, terselip diskusi di antara keduanya. Diskusi anak muda.
"Diskusi isu anak muda enak sambil makan Warteg, rasanya Indonesia banget, ada oseng usus, ikan tongkol sambel, macem-macem lauk, jadi semua selera dan kebutuhan anak muda yang beragam bisa ditampung, semoga warteg bisa buka cabang-cabang di Malaysia,” jelas Dito kepada Saddiq.
Dito juga mengajak Syed Saddiq mengunjungi Perpustakaan Kemenpora, menyambangi Pora Daycare, dan terakhir merasakan kenyaman tempat awak media bekerja yakni Media Center Kemenpora. Saddiq pun takjub dengan fasilitas yang ada di Gedung Kemenpora ini.
Syed Saddiq berkata, dia sudah mengenal Dito sejak 2018. Keduanya telah rutin bertemu, baik itu di Indonesia maupun Malaysia. Dia melihat, kehadiran Dito membuat Kemenpora lebih kreatif, inovatif, juga inklusif.
"Saya sudah kenal Kak Dito ini dari 2018 lalu, beliau datang ke Malaysia dan saya juga datang ke Jakarta menemui beliau, diskusi sama-sama membangun program kepemudaan waktu itu, saya banyak belajar dari Dito, dan hari ini terbukti kemenpora tambah keren," ujar Syed Saddiq.
Tidak lama, pada Rabu (6/9/2023) siang WIB, Syed Saddiq pun pulang ke Malaysia. Dia pulang dengan diantarkan oleh Menpora Dito ke Bandara Soekarno Hatta. Sebelum pulang, Syed Saddiq berpesan ke Gen Z Indonesia.
"Untuk Gen Z pesannya, harus bisa bekerja keras (hard working), banyak membuat kreatifitas (hyper creative), dan juga bekerjalah dengan seimbang (work by balance). Karena di mana ada kemauan di situ ada jalan," ujar eks Menpora Malaysia itu di Kemenpora.