Jakarta, IDN Times - Jepang memutuskan untuk menyelenggarakan gelaran olahraga akbar dunia, Olimpiade Tokyo 2020, tanpa penonton dari luar negeri.
Keputusan ini diambil dengan pertimbangan menekan angka penyebaran COVID-19 yang masih mewabah hingga sekarang. Ditambah, dengan kebijakan ini, atlet, ofisial, dan elemen lainnya, bisa terlindungi dari virus ini selama Olimpiade digelar musim panas 2021 mendatang.
Melansir dari Bellingham Herald, gelaran Olimpiade Tokyo 2020 rencananya akan digelar mulai 23 Juli 2021 mendatang. Gelaran akbar dunia ini rencananya digelar tanpa kehadiran penonton dari luar negeri.
"Di situasi saat ini, tidak mungkin membawa masuk penonton luar negeri," ujar salah satu official seperti dilansir dari Bellingham Herald.
Rencana ajang Olimpiade Tokyo 2020 tanpa penonton jadi langkah kongkret panitia penyelenggara untuk mengutamakan keselamatan publik di Jepang.
Melansir dari ANTARA, sebanyak 900 ribu tiket sebenarnya telah terjual di luar Jepang. Namun, keputusan resmi mengenai penyelenggaraan dengan atau tanpa penonton dikeluarkan di kemudian hari.
Di sisi lain, ada survei yang menyatakan warga Jepang menolak kehadiran suporter asing dalam Olimpiade 2020 nanti. Hasil survei Yomuri Shimbun menunjukkan, lebih dari 75 persen warga Jepang menolak Olimpiade digelar dengan kehadiran penonton dari luar negeri.
Pawai obor, yang menjadi tradisi Olimpiade sebelum dimulai, rencananya juga akan berlangsung tanpa penonton. Namun, fans dipastikan dapat menyaksikannya di sepanjang jalur yang dilewati.
Pawai obor rencananya mulai digelar pada 25 Maret 2021 mendatang. Pawai obor direncanakan start dari Fukushima, Jepang.
Semula, direncanakan 3.000 penonton akan datang ke titik start pawai obor ini. Namun, kemungkinan besar skema menghadirkan penonton bakal dilarang.