Sama seperti Indonesia yang sedang ngebut menyelesaikan berbagai venue guna mempersiapkan diri menyambut Asian Games 2018, Jepang juga sedang mempersiapkan diri menyambut Olimpiade Tokyo 2020.
Di tengah persiapan tersebut, sebuah lembaga swadaya masyarakat bernama Rainforest Action Network (RAN) telah mengajukan sebuah petisi, agar pembangunan yang sedang gencar dilaksanakan tersebut jangan sampai menghancurkan hutan negara lain.
NGO, bermarkas di AS ini, menyampaikan petisi yang telah ditandatangani lebih dari 110 ribu kepada petinggi penyelenggara Olimpiade. Termasuk di dalamnya International Olympic Committee (IOC) dan pemerintah Jepang.
Dasar petisi ini adalah sebuah temuan bulan Februari lalu, bahwa 87% panel plywood yang digunakan untuk membangun New National Stadium - tempat upacara pembukaan dan penutupan diselenggarakan, berasal dari kayu Malaysia dan Indonesia, demikian dilansir dari Working Rainforest.
Selain itu kayu-kayu tersebut juga dipergunakan untuk membangun Olympic Aquatics Centre, Ariake Arena dan the Sea Forest Waterway.
Isi petisi ini adalah dihentikannya penggunaan kayu dari hujan tadah air, memberikan penghormatan kepada hak penduduk asli dan komunitas lokal, dan menjalankan prosedur tepat dalam mendapatkan produk, yang memiliki potensi tinggi dalam penggundulan hutan dan melanggar hak asasi manusia.
Sebenarnya komite penyelenggara Olimpiade Tokyo sudah mencanangkan program ramah lingkungan dalam rencana kerja mereka, dengan berjanji akan menciptakan 'sebuah warisan lingkungan berkesinambungan', dan menyebut Olimpiade ini sebagai 'sebuah kesempatan yang ideal untuk berbagi nilai-nilai Jepang dengan dunia mengenai pembangunan berkesinambungan."
Namun pencanangan program ini mendapatkan cemoohan dari penggiat lingkungan lokal sebagai sebuah janji di bibir saja.
Catatan South China Morning Post, sebenarnya para petinggi Olimpiade Tokyo sudah melakukan berbagai langkah yang ramah lingkungan.
Sebuah taman publik yang dekat dengan New National Stadium yaitu The Inner Garden of Meiji Jingu Shrine tetap dipertahankan, meskipun lokasinya berdekatan dengan stadion tersebut.
Selain itu atap stadion dan lisnya juga sudah menggunakan kayu dari hutan lokal, dan Tokyo juga sudah menggunakan kayu yang ramah lingkungan untuk membangun Village Plaza.