Jakarta, IDN Times - Cerita baru di Paralimpiade Tokyo 2020 akan dimulai. Sejarah mencatat hari ini, Rabu (1/9/2021), cabang olahraga para-badminton akan menjalani debut pada gelaran akbar ini.
Setelah 12 kejuaraan dunia, ratusan atlet dari 63 negara akan berlaga di ajang Paralimpiade Tokyo 2020.
Cabor para-badminton terbagi ke dalam enam klasifikasi kelas sebagai berikut:
WH1
Pemain di kelas ini adalah mereka yang memiliki gangguan pada kedua tungkai bawah dan fungsi batang tubuh dan membutuhkan kursi roda untuk bermain.
WH2
Pemain memiliki gangguan pada satu atau kedua tungkai bawah dan minimal atau tidak ada gangguan pada batang tubuh dan juga membutuhkan kursi roda.
SL3
Pemain mengalami gangguan pada satu atau kedua tungkai bawah dan keseimbangan berjalan/lari yang buruk.
SL4
Pemain memiliki gangguan pada salah satu atau kedua tungkai bawah dan gangguan minimal dalam keseimbangan berjalan/berlari (berjalan/berlari lebih baik dibandingkan dengan SL3).
SU5
Pemain mengalami gangguan pada anggota tubuh bagian atas.
SH6
Pemain di kelas ini memiliki perawakan pendek yang disebabkan oleh achondroplasia atau kondisi genetik lainnya.
Sebanyak 14 medali emas akan diperebutkan di Yayogi National Stadium mulai hari ini, Rabu (1/9/2021). Kabar baiknya, wakil Indonesa menjadi salah satu favorit di cabang olahraga satu ini.
Putra-putri terbaik dibawa untuk berlaga. Para atlet yang jadi skuad Garuda sudah terkenal dengan prestasinya masing-masing.
Tak terkecuali Ratu Para-Badminton Indonesia, Leani Ratri Oktila. Turun di tiga nomor pertandingan (tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran), Leani dan juga pasangan-pasangannya menempati peringkat satu dunia.
Ya, Leani menempati peringkat satu dunia di tiga nomor pertandingan berbeda.
Turut berlaga di debut para-badminton dalam ajang Paralimpiade Tokyo 2020, Indonesia mengirimkan tujuh wakil terbaiknya.
Ketujuh wakil Merah-Putih di cabor para-badminton adalah Leani Ratri Oktila (SL4), Dheva Anrimusthi (SU5), Suryo Nugroho (SU5), Fredy Setiawan (SL4), Hary Susanto (SL4), Ukun Rukaendi (SL3), Khalimatus Sadiyah (bertanding dengan Leani di ganda putri kelas SL3-SU5).
Indonesia diharapkan bisa membawa pulang medali dari cabor debut satu ini pada Paralimpiade Tokyo 2020.