Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pebulu Tangkis Indonesia Terakhir yang Menjuarai Japan Open

ilustrasi bulu tangkis (unsplash.com/Allison Saeng)
ilustrasi bulu tangkis (unsplash.com/Allison Saeng)
Intinya sih...
  • Sony Dwi Kuncoro menjadi juara Japan Open 2008 dengan mengalahkan Lee Chong Wei.
  • Muhammad Rijal/Vita Marissa juga menjadi kampiun di Japan Open 2008 setelah bertarung sengit.
  • Markis Kido/Hendra Setiawan meraih gelar juara di Japan Open 2009, mengalahkan sesama ganda putra Indonesia.

Japan Open 2025 saat ini tengah bergulir dan memasuki babak perempat final pada Jumat (18/7/2025). Turnamen yang termasuk dalam kalender BWF World Tour Super 750 ini kembali digelar di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Jepang.

Sayangnya, peluang Indonesia untuk meraih gelar pada edisi ini semakin menipis karena banyak wakil Tanah Air yang sudah tersingkir pada babak awal. Padahal, Indonesia pernah punya sejarah manis di turnamen ini. Namun, seiring waktu, gelar juara makin sulit diraih. Lalu, siapa saja pebulu tangkis Indonesia terakhir yang mampu mencetak prestasi tertinggi di Japan Open? Berikut ulasannya.

1. Sony Dwi Kuncoro menjuarai Japan Open 2008

Indonesia meraih dua gelar juara di Japan Open 2008. Salah satu gelar juaranya diraih Sony Dwi Kuncoro dari sektor tunggal putra. Ia saat itu menjadi juara dengan mengalahkan tunggal putra andalan Malaysia, Lee Chong Wei, pada partai final. Ia menang 2 set langsung dengan skor 21-17 dan 21-11 dalam waktu 40 menit. 

Kemenangan itu membuatnya menjadi tunggal putra keempat Indonesia yang menjuarai Japan Open. Sebelumnya, tiga tunggal putra Indonesia yang sukses menjadi juara adalah Ardy Wiranata, Hariyanto Arbi, dan Joko Suprianto. Selain itu, Sony Dwi Kuncoro juga masih menjadi tunggal putra Indonesia terakhir yang menjuarai Japan Open. Sebab, hingga edisi 2025, tidak ada tunggal putra Indonesia yang keluar sebagai juara.

2. Muhammad Rijal/Vita Marissa juga menjadi kampiun di Japan Open 2008

Selain Sony Dwi Kuncoro, Muhammad Rijal/Vita Marissa juga menjadi kampiun di Japan Open 2008. Pasangan ganda campuran itu menjadi juara setelah bertarung sengit pada laga final kontra rekan senegaranya, Nova Widianto/Liliyana Natsir. Mereka menang dalam laga yang berlangsung selama 42 menit dengan skor tipis 14-21, 21-15, dan 21-19.

Muhammad Rijal/Vita Marissa sendiri merupakan pasangan ganda campuran keempat Indonesia yang menjadi kampiun di Japan Open. Sebelumnya, sektor ini sudah merengkuh gelar juara lewat Bambang Suprianto/Minarti Timur, Nova Widianto/Vita Marissa, dan Flandy Limpele/Vita Marissa. Sayangnya, setelah kemenangan pada 2008 hingga 2025, tidak ada lagi ganda campuran Indonesia yang menjadi juara.

3. Markis Kido/Hendra Setiawan meraih gelar juara di Japan Open 2009

Nama berikutnya dalam daftar ini adalah Markis Kido/Hendra Setiawan. Mereka menjadi juara di Japan Open 2009 sektor ganda putra. Saat itu mereka menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang menjadi juara. Pada partai final, mereka merengkuh gelar juara dengan mengalahkan sesama ganda putra Indonesia. Mereka menang atas Yonathan Suryatama Dasuki/Rian Sukmawan 2 set langsung dengan skor 21-19 dan 24-22 dalam durasi 29 menit.

4. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan menjadi pemenang di Japan Open 2013

Indonesia nirgelar di Japan Open pada edisi 2010 hingga 2012. Catatan buruk itu akhirnya terputus pada edisi 2013 saat Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan berhasil menjadi juara di sektor ganda putra. Mereka saat itu menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang berdiri di podium tertinggi. Pada partai final, mereka menumpas Chai Biao/Hong Wei dari China 2 set langsung dengan skor 22-20 dan 21-16 dalam waktu 32 menit.

5. Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo mencetak hattrick di Japan Open 2017, 2018, dan 2019

Pebulu tangkis Indonesia terakhir yang menjuarai Japan Open adalah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Tak tanggung-tanggung, mantan ganda putra nomor satu dunia itu menjuarai Japan Open secara hattrick atau dalam tiga edisi beruntun, yakni 2017, 2018, dan 2019. Di Japan Open 2017, mereka menjadi juara dengan mengalahkan wakil tuan rumah, Takuto Inoue/Yuki Kaneko, pada partai final dengan skor 21-12 dan 21-15 dalam waktu 29 menit.

Selanjutnya, di Japan Open 2018, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo mengalahkan wakil China pada partai final. Mereka menaklukkan Li Jun Hui/Liu Yu Chen dengan skor 21-11 dan 21-13 dalam durasi 38 menit. Sementara itu, di Japan Open 2019, mereka menumpas kompatriotnya pada laga final. Mereka membukukan kemenangan atas Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dengan skor 21-18 dan 23-21 dalam waktu 36 menit.

Setelah kemenangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo pada 2019, Indonesia konsisten pulang tanpa gelar juara. Pada beberapa edisi sempat ada wakil Indonesia yang melaju hingga final, tetapi pada akhirnya harus menelan kekalahan. Mampukan catatan buruk ini terhenti di Japan Open 2025?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Hafizhuddin
EditorMuhammad Hafizhuddin
Follow Us