Indonesia menjadi gudangnya atlet bulu tangkis berprestasi. Pebulu tangkis Indonesia tak hanya meraih juara di tingkat nasional, tetapi juga menjadi juara di tingkat dunia. Atlet-atlet seperti Susi Susanti, Alan Budikusuma, Mia Audina, Ardi Wiranata, dan lainnya sangat disegani lawan-lawannya.
Namun, dalam perjalanannya, beberapa pebulu tangkis Indonesia memilih untuk pindah kewarganegaraan. Siapa saja mereka?
Penggemar bulu tangkis era 1990-an boleh jadi kenal dengan sosok Ardy Wiranata. Pemain dengan ciri khas rambut gondrong di bagian belakang ini menjadi salah satu pebulu tangkis terbaik Indonesia kala itu. Ardy Wiranata dibesarkan klub bulu tangkis PB Djarum. Ia bergabung dengan klub pada 1984.
Pemilik nama lengkap Ardy Bernardus Wiranata ini berhasil meraih medali perak Olimpiade Barcelona 1992. Saat itu, Ardy Wiranata dikalahkan rekan senegaranya, Alan Budikusuma. Selain di Olimpiade, pemain kelahiran 10 Februari 1970 ini juga berhasil meraih beberapa gelar juara dunia, seperti 1 juara All England 1991 dan 2 Piala Thomas 1994 Jakarta dan 1996 Hong Kong.
Pada 2014, pebulu tangkis dengan julukan Si Bola Karet ini memutuskan untuk pindah kewarganegaraan menjadi warga negara Kanada bersama istrinya, Elisabeth Tamzil. Ardy sempat menjadi kepala pelatih bulu tangkis Kanada. Ia juga pernah menjadi pelatih tim Amerika Serikat.
Nama Mia Audia sempat disebut sebagai penerus Susy Susanti. Pemilik nama lengkap Mia Audina Tjiptawan ini menjadi pemain termuda saat menjadi bagian dari tim bulu tangkis Indonesia di Uber Cup 1994 Jakarta. Pemain kelahiran 22 Agustus 1979 ini berhasil memenangi pertandingan pada babak final menghadapi Zhang Ning dari China.
Kemenangan Mia Audina ini membuat Indonesia berhasil mengawinkan Piala Thomas dan Uber. Prestasinya di Piala Uber kembali berlanjut. Pada 1996, ia berhasil menyumbang poin pada babak final saat mengalahkan Wang Chen dari China.
Prestasi Mia Audina lainnya adalah menjadi peraih medali perak Olimpiade 1996 Atlanta, juara Japan Open 1997, juara Singapore Open, dan juara Indonesia Open 1998. Pada 1999, Mia Audina pindah kewarganegaraan menjadi warga negara Belanda setelah menikah dengan Tylio Lobman. Setelah menjadi warga negara Belanda, ia tercatat pernah mengikuti berbagai kejuaraan bulu tangkis dunia dengan membawa nama Belanda. Salah satu prestasinya bersama mereka adalah meraih medali perak keduanya di Olimpiade, tepatnya di Olimpiade 2004 Athena.
Tony Gunawan merupakan atlet ganda putra andalan tim bulu tangkis Indonesia. Pemain kelahiran Surabaya, 9 April 1975 ini meraih medali emas Olimpiade 2000 Sydney bersama Candra Wijaya. Tony Gunawan dan Candra Wijaya sukses menaklukkan wakil Korea, Yoo Yong Sung dan Lee Dong Soo, dengan skor 15-10, 9-15, dan 15-7.
Menariknya, medali emas ini menjadi satu-satunya medali emas yang diraih Indonesia di multiajang empat tahunan tersebut. Pasangan ganda putra ini juga pernah menjadi peringkat satu dunia. Mereka berhasil menjadi juara di beberapa kejuaraan dunia, seperti Indonesia Open 2006, Korea Open 2006, dan Japan Open 2007.
Pada 2011, Tony Gunawan memutuskan untuk pindah kewarganegaraan menjadi warga negara Amerika Serikat. Sebelum resmi menjadi warga negara Amerika Serikat, pemain yang juga berpasangan dengan Halim Haryanto Ho ini sempat bermain bulu tangkis bersama Amerika Serikat. Pada 2005, ia dan rekannya, Howard Bach, mendapatkan gelar juara dunia ganda putra untuk Amerika Serikat. Tony Gunawan sendiri telah pensiun menjadi pemain bulu tangkis. Namun, ia tetap bergelut di dunia bulu tangkis dengan menjadi pelatih di Negeri Paman Sam.
Halim Haryanto Ho adalah pemain bulu tangkis ganda putra Indonesia. Pemain kelahiran Bandung, 23 September 1976 ini sempat berpasangan dengan Tony Gunawan. Ia adalah pasangan Tony Gunawan sebelum Tony berpasangan dengan Candra Wijaya.
Saat itu, mereka sempat menjadi peringkat satu dunia. Saat persiapan Olimpiade 2000 Sydney, Tony Gunawan dipasangkan bersama Candra Wijaya. Namun, setelah Olimpiade, Halim Haryanto Ho kembali berpasangn bersama Tony Gunawan. Pasangan ini berhasil meraih gelar juara All England 2001.
Pada 2004, Halim Haryanto Ho memilih pensiun dari tim bulu tangkis Indonesia. Pada 2005, ia pindah ke Amerika Serikat. Halim Haryanto Ho menjadi warga negara Amerika Serikat pada 2011.
Pebulu tangkis Indonesia yang berpindah kewarganegaraan ini bisa disebut sebagai legenda bulu tangkis Indonesia. Prestasi-prestasi yang telah mereka torehkan untuk Merah Putih akan selalu dikenang masyarakat Indonesia.