Jakarta, IDN Times - Pelatih tunggal putri Indonesia, Imam Tohari bersiap mengorbitkan pemain muda. Kali ini giliran Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi yang akan didorong untuk berlaga di level yang lebih senior.
Keputusan ini diambil bukan tanpa sebab. Pemantik utamanya setelah Kadek Dhinda memberikan kejutan di Korea Masters 2025 lalu.
"Dindha memang untuk tahun depan saya memang mau dia itu naik ke level 300 dan 500," kata Imam ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur.
Pelatih Ingin Ni Kadek Dhinda Segera Dampingi Gregoria dan Putri KW

Intinya sih...
Kadek Dhinda akan dicoba di level 300 dan 500
Dhinda mencuri perhatian di level 300 dan 500
Imam berharap Dhinda segera dapat mendampingi Gregoria dan Putri KW
1. Akan dicoba di level yang lebih tinggi
Performa Kadek Dhinda di level turnamen yang lebih rendah sudah tak perlu diragukan. Kadek Dhinda sudah mampu menaklukkan ajang Super 100 setelah menjuarai Indonesia Masters II 2024 lalu yang berlangsung di Surabaya, Jawa Timur.
Pada 2025, Kadek Dhinda juga mampu melaju jauh di level International Series. Dhinda menembus final dan keluar sebagai runner up di Luxembourg Open 2025. Oleh sebab itu, Imam merasa sudah waktunya Dhinda dicoba di ajang yang lebih tinggi.
"Jadi untuk tahun kemarin itu kan dia sudah pernah juara super 100 di Surabaya. Jadi mau gak mau tahun depan terutama 2026 itu kalau bisa tampil di level 300 dan 500," kata Imam.
2. Mencuri perhatian di level 300
Kadek Dhinda debut di ajang level Super 300 saat menjalani Korea Masters 2025 lalu. Kala itu, Dhinda mencuri perhatian dan melaju jauh hingga semifinal.
Pada laga empat besar, Dhinda yang menjalani rubber game sejak babak 32 besar, kandas dari wakil Taiwan, Chiu Pin-Chian dengan skor 21-19, 19-21, 8-21.
Lanjut debut di ajang Super 500, Dhinda memberi kejutan di Kumamoto Masters Japan 2025 dengan menumbangkan wakil Thailand, Busanan Ongbamrungphan dengan skor 21-15, 13-21, 23-21. Kala itu, Dhinda kandas di 16 besar dari wakil Jepang, Asuka Takahashi dengan skor 21-10, 16-21, 12-21.
"Kemarin juga di Korea (Masters) dia (Dhinda) bisa masuk di semifinal dan di Kumamoto dia (lolos ke)16 besar ya. Bisa menang sekali," kata Imam.
3. Segera dampingi Gregoria dan Putri KW
Tunggal putri Indonesia tak punya banyak amunisi. Hingga saat ini, Gregoria Mariska Tunjung dan Putri Kusuma Wardani masih menjadi andalan di turnamen level atas.
Imam berharap, Dhinda bisa segera naik level untuk dapat mendampingi dua seniornya di turnamen besar. "Saya berharap dia (Dhinda)lebih tahu kebutuhannya apa, yang harus dilakukan apa, untuk bisa bermain di level 300 dan 500. Supaya sesegera mungkin bisa ada yang mendampingi Putri KW dan Gregoria," kata Imam.