Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bulu tangkis
ilustrasi bulu tangkis (unsplash.com/Saif71.com)

Intinya sih...

  • Jonatan Christie menjadi juara di Korea Open 2025 dan Hylo Open 2025

  • Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum menjadi kampiun di Australian Open 2025

  • Raymond Indra/Nikolaus Joaquin juga meraih trofi juara di Australian Open 2025

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Turnamen BWF World Tour Super 500 menjadi salah satu level turnamen yang telah selesai digelar pada musim 2025. Akhir dari turnamen level ini ditandai dengan berakhirnya Australian Open 2025 pada 23 November 2025 lalu. Turnamen itu merupakan turnamen BWF World Tour Super 500 terakhir yang dihelat musim ini.

Pada musim 2025 sendiri, ada sembilan turnamen BWF World Tour Super 500 yang digelar. Jumlah itu merupakan salah satu yang terbanyak dibandingakan turnamen level lainnya. Sayangnya, tidak banyak pemain Indonesia yang mampu memanfaatkan peluang tersebut. Hanya ada segelintir pemain yang berhasil meraih gelar juara.

Tercatat, hanya tiga pemain Indonesia yang mampu membawa pulang gelar juara di turnamen BWF World Tour Super 500 2025. Tiga pemain tersebut berasal dari sektor yang berbeda. Bahkan, salah satunya meraih lebih dari satu gelar juara. Berikut daftar tiga pemain Indonesia yang menjuarai turnamen BWF World Tour Super 500 2025.

1. Jonatan Christie menjadi juara di Korea Open 2025 dan Hylo Open 2025

Pemain Indonesia pertama yang meraih gelar juara di turnamen BWF World Tour Super 500 2025 adalah Jonatan Christie. Tunggal putra itu juga menjadi pemain Indonesia dengan gelar juara BWF World Tour Super 500 terbanyak 2025. Ia menyabet dua gelar juara di Korea Open 2025 dan Hylo Open 2025.

Jonatan Christie meraih gelar juara BWF World Tour Super 500 pertamanya pada 2025 di Korea Open 2025 yang berlangsung pada akhir September lalu. Ia mengamankan gelar juara dengan memulangkan unggulan pertama asal Denmark, Anders Antonsen, pada partai final. Dalam durasi 75 menit, ia menang 3 game dengan skor 21-10, 15-21, dan 21-17.

Kemudian, Jonatan Christie menyabet gelar juara keduanya di Hylo Open 2025 yang berakhir pada awal November lalu. Ia menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang menyabet gelar juara di turnamen itu setelah memenangkan laga final kontra Magnus Johannesen dari Denmark. Ia menang 2 game langsung dengan skor 21-14 dan 21-14 dalam waktu 45 menit.

2. Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum menjadi kampiun di Australian Open 2025

Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum menjadi pemain Indonesia kedua yang menjuarai turnamen BWF World Tour Super 500 2025. Ganda putri yang baru diduetkan itu menjadi kampiun di Australian Open 2025 pada pertengahan November lalu. Kemenangan itu cukup mengejutkan karena mereka merupakan pasangan baru yang tidak diunggulkan.

Rachel/Febi memastikan gelar juara setelah memenangkan duel sesama ganda putri Indonesia kontra Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari yang juga tidak diunggulkan. Mereka menang dalam pertarungan sengit 3 game yang durasinya menembus 109 menit dengan skor tipis 18-21, 21-19, dan 23-21. Dengan kemenangan itu, nama mereka tercatat sebagai satu-satunya pemain putri Indonesia yang menjuarai turnamen BWF World Tour Super 500 2025.

3. Raymond Indra/Nikolaus Joaquin juga meraih trofi juara di Australian Open 2025

Pemain ketiga sekaligus terakhir Indonesia yang menjuarai turnamen BWF World Tour Super 500 2025 adalah Raymond Indra/Nikolaus Joaquin. Ganda putra muda itu juga meraih trofi juara di Australian Open 2025. Mereka keluar sebagai juara dengan status debutan sekaligus nonunggulan.

Raymond/Nikolaus mengunci gelar juara dengan kemenangan atas unggulan kelima sekaligus senior mereka, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri, pada laga final. Mereka menang dalam duel dramatis 3 game yang berjalan selama 67 menit dengan skor 22-20, 10-21, dan 21-18. Itu menjadi kemenangan pertama di turnamen World Tour sepanjang karier mereka.

Sangat disayangkan para pemain Indonesia terlalu banyak melewatkan kesempatan untuk merengkuh gelar juara. Hasil ini sepatutnya menjadi perhatian lebih pihak kepelatihan PBSI mengingat hanya 4 dari 45 gelar juara yang diperebutkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team