Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Performa Indonesia dalam 4 Turnamen BWF World Tour Super 1000 2025

ilustrasi bulu tangkis
ilustrasi bulu tangkis (pexels.com/Alexey Demidov)
Intinya sih...
  • Indonesia gagal mencapai perempat final di Malaysia Open 2025
  • Di All England 2025, Indonesia kalah di partai final ganda putra
  • Perwakilan ganda putra Indonesia juga gugur di babak final Indonesia Open 2025
  • Hanya meraih satu gelar juara di China Open 2025 lewat pasangan baru ganda putra
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menuju penghujung musim 2025, sebagian besar turnamen BWF World Tour telah rampung digelar. Salah satu level turnamen BWF World Tour yang lebih dahulu selesai adalah level Super 1000. Turnamen level atas tersebut rampung dilaksanakan sejak akhir Juli lalu di China Open 2025.

Sepanjang 2025 sendiri, ada empat turnamen BWF World Tour Super 1000 yang digelar, yakni Malaysia Open 2025, All England 2025, Indonesia Open 2025, dan China Open 2025. Dari empat turnamen tersebut, Indonesia selalu berpartisipasi. Lantas, bagaimana performa Indonesia di empat turnamen dalam BWF World Tour Super 1000? Berikut ulasan lengkapnya.

1. Nirgelar di Malaysia Open 2025, tak ada perwakilan yang menembus perempat final

Rangkaian turnamen BWF World Tour Super 1000 dimulai dari Malaysia Open 2025 yang berlangsung pada 7 hingga 12 Januari di Kuala Lumpur, Malaysia. Indonesia menuai hasil buruk di turnamen bulu tangkis terbesar di Negeri Jiran ini. Skuad Merah Putih gagal membawa pulang satu pun gelar juara.

Tidak hanya gagal meraih gelar juara, Indonesia sudah kehilangan seluruh wakilnya sejak semifinal. Tidak satu pun wakil Indonesia yang mampu menapakkan kakinya ke empat besar. Capaian terbaik wakil Indonesia hanya menembus perempat final.

Ada dua wakil Indonesia yang mencapai perempat final Malaysia Open 2025. Wakil tersebut adalah Putri Kusuma Wardani dari sektor tunggal putri dan Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti dari sektor ganda putri. Putri kalah dari Ratchanok Intanon asal Thailand, sedangkan Lanny/Fadia tumbang di hadapan Jia Yi Fan/Zhang Shu Xian asal China.

2. Gagal membawa pulang gelar juara di All England 2025 dan kandas di partai final

Indonesia juga gagal membawa pulang gelar juara di All England 2025 yang digelar pada 11 hingga 16 Maret di Birmingham, Inggris. Di turamen bulu tangkis tertua di dunia ini, Indonesia sejatinya masih meloloskan wakilnya hingga partai final. Ada satu wakil Indonesia yang mencapai laga puncak, yakni Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana dari sektor ganda putra.

Sayangnya, Leo/Bagas gagal mengamankan gelar juara. Mereka kalah dari duet andalan Korea Selatan, Kim Won Ho/Seo Seung Jae. Dalam waktu 42 menit, mereka kalah 2 game langsung dengan skor tipis 19-21 dan 19-21. Hasil itu sangat kontras dengan edisi sebelumnya. Di All England 2024, Indonesia keluar sebagai juara umum dengan memborong dua gelar juara.

3. Gigit jari di Indonesia Open 2025, perwakilan ganda putra gugur di babak final

Hasil buruk masih menghampiri Indonesia di turnamen BWF World Tour Super 1000 ketiga yang digelar pada 2025, yakni Indonesia Open 2025. Meskipun tampil di hadapan publiknya sendiri, skuad Merah Putih masih kesulitan meraih gelar juara. Sejatinya, ada satu wakil Indonesia yang melenggang hingga final, tetapi gagal mengunci gelar juara.

Indonesia menempatkan satu wakil di final Indonesia Open 2025 lewat Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani dari sektor ganda putra. Duet nonpelatnas itu keok pada partai pemungkas dari lawan yang sama dengan Leo/Bagas di All England 2025, yakni Kim Won Ho/Seo Seung Jae. Mereka kalah dalam duel 3 game yang berdurasi 63 menit dengan skor 21-18, 19-21, dan 12-21.

4. Hanya merengkuh satu gelar juara di China Open 2025 lewat pasangan baru ganda putra

Rentetan hasil buruk Indonesia di turnamen BWF World Tour Super 1000 2025 akhirnya terhenti di China Open 2025. Indonesia pecah telur di turnamen ini dengan mengantongi satu gelar juara. Gelar juara tersebut hadir lewat pasangan baru dari sektor ganda putra, yakni Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri.

Duet Fajar/Fikri secara mengejutkan sukses memenangkan gelar juara meskipun baru dipasangkan dan berstatus nonunggulan. Mereka menaklukkan ganda putra Malaysia yang diunggulkan di urutan kedua, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, pada partai final. Dalam waktu 35 menit saja, mereka menang 2 game langsung dengan skor 21-15 dan 21-14.

Secara keseluruhan, performa Indonesia di turnamen BWF World Tour Super 1000 2025 terbilang buruk. Dari 4 turnamen yang memperebutkan 20 gelar juara, Indonesia hanya merengkuh 1 gelar juara. Menarik untuk menanti apakah hasil buruk ini akan berlanjut atau terhenti pada musim 2026 mendatang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ernia Karina
EditorErnia Karina
Follow Us

Latest in Sport

See More

Performa Indonesia dalam 4 Turnamen BWF World Tour Super 1000 2025

02 Des 2025, 11:26 WIBSport