6 Pemain Naturalisasi dengan Performa Terbaik di EuroBasket 2025

- Shane Larkin menjadi andalan Turki dengan rata-rata 11,6 poin, 5,1 assist, dan 3,7 rebound per laga.
- John Roberson tampil gemilang untuk Bosnia & Herzegovina dengan rata-rata 13 poin, 2,5 assist, dan 1,3 rebound per laga.
- Jordan Loyd menjadi top scorer kelima di EuroBasket 2025 dengan rata-rata 22,4 poin, 3,3 assist, dan 2 rebound per laga.
EuroBasket 2025 telah selesai dengan keberhasilan Timnas Jerman meraih juara. Pada turnamen kali ini, sejumlah pemain naturalisasi ikut meramaikan kompetisi. Mereka dibawa timnya masing-masing untuk membantu meningkatkan performa.
Ada pemain yang tampil bersinar sehingga menjadi tulang punggung tim dan ada pula yang tampil seperti pemain rata-rata. Di antara 11 pemain naturalisasi yang bermain di EuroBasket 2025, inilah 6 pemain dengan performa terbaik.
1. Shane Larkin terus memberikan dampak besar untuk Timnas Turki
Sejak dinaturalisasi pada 2020, Shane Larkin terus memberikan dampak baik bagi Timnas Turki. Pemain kelahiran Amerika Serikat itu kembali menjadi andalan Turki di EuroBasket 2025. Ia hadir sebagai playmaker utama yang menempati posisi point guard. Hasilnya, ia mencatatkan rata-rata 11,6 poin, 5,1 assist, dan 3,7 rebound dari 32 menit per laga. Aksinya turut membawa Turki ke final meski pada akhirnya gagal menjadi juara.
2. John Roberson dinaturalisasi Bosnia & Herzegovina sejak 2020
Serupa dengan Shane Larkin, John Roberson pun dinaturalisasi pada 2020. Ia dinaturalisasi oleh Bosnia & Herzegovina, tim yang gugur pada 16 besar EuroBasket 2025. Pada ajang ini, ia tampil gemilang dengan menit bermain terbanyak kedua di negaranya. Secara statistik, point guard kelahiran Kansas City ini mencatat rata-rata 13 poin, 2,5 assist, dan 1,3 rebound dari 26,9 menit per laga. Ia hanya kalah tajam dari Jusuf Nurkic yang menorehkan 17 poin per laga di Bosnia & Herzegovina.
3. Jordan Loyd (Polandia) menjadi top scorer kelima di EuroBasket 2025
Jordan Loyd baru mendapatkan kewarganegaraan Polandia pada 17 Agustus 2025. Sebelas hari kemudian, ia sudah bermain basket untuk Polandia di EuroBasket 2025. Meski memiliki waktu yang singkat untuk beradaptasi, kehadirannya ternyata sangat berpengaruh. Ia memiliki andil besar membawa Polandia sampai delapan besar. Bahkan, dengan rata-rata 22,4 poin, 3,3 assist, dan 2 rebound dari 32 menit per laga, Loyd menjadi top scorer kelima di EuroBasket 2025.
4. Darrall Willis Jr menjadi bintang utama Timnas Siprus
Darral Willis Jr merupakan pebasket kelahiran Wisconsin yang memulai karier profesionalnya bersama klub Siprus, Keravnos BC. Dengan dasar tersebut, pemain yang berposisi sebagai power forward ini mau untuk dinaturalisasi oleh Siprus pada 2025. Ia pun langsung disiapkan untuk EuroBasket 2025. Meski tak membawa Siprus berprestasi pada ajang ini, ia patut berbangga. Sebab, ia tampil luar biasa sebagai pemain dengan menit bermain, poin, dan rebound terbanyak di timnya.
5. Kamar Baldwin sangat membantu distribusi bola Timnas Georgia
Georgia dihuni oleh deretan bigman hebat, seperti Tornike Shengalia, Sandro Mamukelashvili, dan Goga Bitadze. Untuk bisa mendistribusikan bola dengan baik, mereka pun menaturalisasi Kamar Baldwin pada 2024. Harapan terhadap kemampuannya ternyata terpenuhi pada EuroBasket 2025. Sebab, sang pemain hadir sebagai playmaker utama untuk tim yang gugur pada delapan besar ini. Selama turnamen, ia mencatatkan rata-rata 10,9 poin, 4 assist, dan 2,9 rebound dari 30,5 menit per laga.
6. Kyle Allman (Montenegro) memiliki rata-rata assist yang tinggi
Kyle Allman mendapatkan kewarganegaraan Montenegro pada 2025. Ia disiapkan untuk tim nasional untuk EuroBasket 2025. Ia pun mampu menjawab ekspektasi tersebut. Dengan rata-rata 10,2 poin, 5 assist, dan 4,2 rebound per laga, ia bertengger di posisi kelima sebagai raja assist EuroBasket 2025. Allman sendiri memiliki rata-rata 29,4 menit dari 5 laga yang dijalani di fase grup.
Keenam pemain ini memiliki kesamaan, yakni sama-sama lahir dan besar di Amerika Serikat. Namun, sulitnya menembus Timnas Amerika Serikat, membuat mereka berpikir untuk menerima pinangan naturalisasi dari negara lain. Hasilnya, keenam pemain ini pun bisa berlaga di negara barunya yang berkiprah di Eropa.