Pada dekade awal kelahirannya, MotoGP punya sistem poin unik. Unik lantaran dari segi jumlah, poin yang didapatkan pembalap begitu kecil. Jumlah pembalap finis yang berhak mengoleksi poin juga terbatas, berbeda dengan sistem poin era mutakhir.
Sistem poin MotoGP pada era 1950—1968 hanya memberikan poin pada enam pembalap yang finis terdepan. Perinciannya, yaitu pemenang mengemas 8 poin, lalu posisi berikutnya berturut-turut meraih 6 poin, 4 poin, 3 poin, 2 poin, dan 1 poin.
Dengan sistem seperti itu, jelas saja raihan poin dalam semusim hanya berkisar puluhan. Apalagi, jumlah balapan dalam tiap serinya masih kurang dari sepuluh. Tak heran, ada beberapa pembalap yang bisa jadi juara dunia dengan hanya 20-an poin. Siapa saja mereka? Berikut ini ulasannya!