Membedah 3 Juara MotoGP dengan 400 Poin, Langka!

Perebutan gelar juara dunia MotoGP dimulai sejak 1949. Sampai 2024, di kelas premier ada 76 trofi juara yang digenggam 30 pembalap berbeda. Hebatnya, 3 di antaranya bisa meraih angka lebih dari 400 poin dalam semusim, bahkan ada yang lebih dari 500 poin.
Tentu saja ada faktor format balapan yang berpengaruh terhadap tingginya jumlah poin tersebut. Sampai dengan 2022, sistem poin untuk posisi pertama hingga kelima adalah 25 poin, 20 poin, 16 poin, 13 poin, dan 11 poin. Untuk posisi berikutnya hingga posisi ke-15, poinnya berkurang satu.
Mulai 2023, MotoGP memperkenalkan sprint race. Pembalap yang finis sembilan besar di sesi ini mendapatkan tambahan poin. Perolehan poin sprint untuk posisi pertama hingga kesembilan adalah 12 poin, 9 poin, 7 poin, 6 poin, 5 poin, 4 poin, 3 poin, 2 poin, dan 1 poin.
Dengan akumulasi poin tersebut, tak heran perolehan poin makin tinggi. Namun, banyaknya poin yang diraih tentu berbanding lurus dengan kehebatan pembalap di lintasan. Perlu konsistensi untuk tetap meraih poin terbanyak.
Lantas, siapa saja tiga juara MotoGP yang raih lebih dari 400 poin dalam semusim? Berikut ini ulasannya!
1. Marc Marquez jadi pionir juara dunia yang mencapai 400 poin
Di antara tiga pembalap dalam daftar ini, Marc Marquez yang paling fantastis. Pasalnya, ia meraih 420 poin saat sistem sprint belum diperkenalkan. Dalam sejarah MotoGP, Marquez adalah pembalap pertama yang bisa menembus angka 400 poin.
Memang, ada 19 seri balap pada 2019. Jumlah ini lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya. Meski begitu, tak dapat disangkal, Marquez mendominasi balapan musim itu.
Marquez yang masih berseragam Repsol Honda merebut 18 podium. Dari jumlah tersebut, 12 di antaranya adalah kemenangan dan 6 lainnya adalah runner-up. Dengan hasil itu, Marquez mengemas 420 poin pada akhir musim.
Marc Marquez versi 2019 memang brutal. Ia lapar kemenangan pada tiap serinya. Bahkan, ia pernah lima kali menang beruntun di San Marino, Aragon, Thailand, Jepang, dan Australia. Marquez hanya sekali gagal finis di Circuit of the Americas (COTA), yang ironisnya adalah sirkuit tempat ia paling banyak menang.
2. Ada sesi sprint race, Francesco Bagnaia bisa mencapai lebih dari 400 poin
Memasuki 2023, sesi sprint race mulai dijalankan. Pada tahun pertama diperkenalkannya sistem baru ini, Francesco Bagnaia sukses mengumpulkan poin terbanyak. Di atas Ducati Desmosedici, ia mengantongi 467 poin. Ia unggul 39 poin dari Jorge Martin yang mengumpulkan 428 poin.
Dari 19 sprint yang dilombakan saat itu, Bagnaia selalu finis. Ia merebut 13 podium, termasuk 4 kemenangan. Ia juga finis lima kali di posisi antara P5 hingga P8. Bagnaia hanya sekali tak dapat poin lantaran finis diluar zona sembilan besar.
Pada sesi main race yang digelar 20 kali, rider asal Italia ini merebut 15 podium. Dari jumlah itu, 7 di antaranya adalah kemenangan. Bagnaia 5 kali tak mendapatkan poin lantaran terjatuh atau finis di luar 15 besar.
Jika dibedah, kontribusi poin dari sprint race cukup signifikan. Dari sprint, Bagnaia meraup 140 poin. Sementara dari main race, Bagnaia menggenggam 327 poin.
3. Konsisten finis podium di sprint dan main race, Jorge Martin melampaui 500 poin
Pada 2024, capaian poin di MotoGP mencapai milestone baru. Jorge Martin yang konsisten finis di posisi podium bisa merengkuh 508 poin. Ia unggul 10 poin dari Bagnaia yang catatkan 498 poin. Dengan angka itu, Martin tercatat dalam sejarah Grand Prix sebagai rider pertama yang mengemas lebih dari 500 poin dalam semusim.
Dari total 40 balapan yang dihelat, yakni 20 sprint dan 20 main race, Martin langganan masuk parc ferme. Pada sesi sprint, ia finis 16 kali di posisi podium, yang 7 di antaranya adalah kemenangan. Sisanya, ia 2 kali finis P4, 1 kali finis P10, dan 1 kali gagal finis.
Saat main race, Martinator merebut 16 podium, termasuk 3 kemenangan. Ia 1 kali finis P4, 1 kali finis P15, dan 2 kali gagal finis. Meski kemenangannya lebih sedikit dari Bagnaia yang sebelas kali jadi kampiun, tetapi Martin tampil lebih konsisten.
Jika ditelaah lebih jauh, hasil sprint race Martin juga berkontribusi besar kepada perolehan poinnya. Dari sprint saja, Martin menambahkan 171 poin. Sedangkan, dari main race, Martin meraup 337 poin.
Hanya Marc Marquez yang bisa mengumpulkan lebih dari 400 poin dari sesi balapan utama. Namun, MotoGP kini memasuki babak baru. Dengan adanya sprint, bukan hal yang tak mungkin jika raihan poin juara-juara berikutnya bisa begitu tinggi.