Kenny Roberts Sr meraih gelar juara dunia di Nurburgring pada 1978. (twitter.com/MotoGP)
Kenny Roberts Sr. adalah salah satu legenda terbesar dalam sejarah MotoGP modern. Lahir pada 31 Desember 1951 di California, Amerika Serikat, Roberts menjadi pembalap pertama asal Amerika yang menjuarai kelas utama Grand Prix (500cc). Ia meraih tiga gelar Juara Dunia berturut-turut pada 1978, 1979, dan 1980, dan kembali hampir merebut gelar pada awal 1980-an. Meskipun masa keemasan utamanya datang di usia 20-an, Roberts tetap tampil luar biasa hingga usia 31 tahun, ketika ia menutup karier penuh waktunya pada musim 1982 dengan tetap menjadi salah satu penantang terkuat di grid.
Pada musim 1982, Roberts membalap dengan Yamaha YZR500, motor yang sudah sangat akrab dengannya sejak awal karier di Grand Prix. Ia menunjukkan performa matang, penuh pengalaman, dan berstrategi cerdas dalam menghadapi para pesaing muda seperti Franco Uncini, Barry Sheene, dan Freddie Spencer. Roberts tetap kompetitif sepanjang musim, memenangi beberapa seri penting seperti di Salzburgring (Austria) dan Misano (San Marino). Meskipun akhirnya gagal merebut gelar keempatnya karena cedera dan sejumlah kendala teknis, performanya pada usia 31 tahun membuktikan bahwa ia masih berada di level elite dunia.
Kenny Roberts Sr. dikenal bukan hanya sebagai pembalap cepat, tetapi juga revolusioner dalam teknik membalap modern. Ia memperkenalkan gaya cornering dengan sliding dan body positioning ekstrem, yang kemudian menjadi dasar gaya membalap era modern seperti yang digunakan Valentino Rossi dan Marc Márquez. Selain itu, Roberts juga berani menantang sistem manajemen FIM dan tim pabrikan untuk memperjuangkan hak-hak pembalap, memperkenalkan konsep racing team independen yang lebih profesional. Setelah pensiun, ia mendirikan Team Roberts, yang kemudian juga membawa putranya, Kenny Roberts Jr., menjadi Juara Dunia MotoGP tahun 2000.
Kesuksesan dan pengaruh Roberts di usia 30-an menunjukkan bahwa pengalamannya di lintasan tidak hanya menghasilkan kemenangan, tetapi juga mengubah arah sejarah MotoGP. Ia membuktikan bahwa usia matang bukan penghalang untuk tetap menjadi inovator dan kompetitor tangguh. Hingga kini, nama Kenny Roberts Sr. masih dihormati sebagai salah satu pembalap paling berpengaruh sepanjang masa, baik karena keberaniannya di lintasan maupun perannya dalam memodernisasi dunia balap motor.
Siapa pembalap tertua yang pernah menjuarai kelas utama MotoGP? | Pembalap tertua yang pernah meraih gelar dunia adalah Phil Read, yang menjadi juara dunia 500cc pada tahun 1974 di usia 35 tahun bersama MV Agusta. |
Siapa pembalap tertua yang pernah menjadi Juara Dunia di kelas utama MotoGP (500cc)? | Pembalap tertua yang pernah menjadi Juara Dunia di kelas utama adalah Leslie Graham, yang meraih gelar pada tahun 1949 di usia 37 tahun bersama tim AJS. Ia sekaligus menjadi Juara Dunia pertama dalam sejarah Grand Prix, menjadikannya sosok legendaris dalam dunia balap motor. |
Apakah Phil Read benar-benar juara dunia di usia 30-an? | Ya, Phil Read menjadi Juara Dunia kelas 500cc pada tahun 1974 bersama MV Agusta dalam usia 35 tahun. Kemenangan itu menjadi salah satu momen bersejarah karena menunjukkan bahwa pengalaman dan strategi bisa mengalahkan pembalap muda. Ia juga menjadi pembalap Inggris pertama yang menjuarai dunia di tiga kelas berbeda. |
Apakah ada pembalap yang meraih gelar di usia 30-an setelah sebelumnya juara di usia muda? | Ada, contohnya Valentino Rossi. Ia sudah menjadi Juara Dunia sejak usia 21 tahun, namun masih mampu merebut gelar MotoGP pada 2008 di usia 29 tahun dan tetap kompetitif hingga usia 30-an. Hal ini menunjukkan kemampuan adaptasinya terhadap perubahan teknologi dan gaya balap modern. |
Siapa pembalap era klasik yang sukses di usia 30-an selain Phil Read dan Leslie Graham? | Selain keduanya, ada Libero Liberati dan Geoff Duke. Liberati menjadi Juara Dunia 500cc tahun 1957 di usia 30 tahun bersama Gilera, sementara Duke meraih gelar pada 1953 di usia 30 tahun bersama tim yang sama. Keduanya dikenal karena kemampuan mereka menjaga konsistensi di era di mana keselamatan dan teknologi motor masih sangat terbatas. |