Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Periode McLaren Jadi Juara Dunia Konstruktor F1 secara Back-to-back

ilustrasi pembalap McLaren di Formula 1
ilustrasi pembalap McLaren di Formula 1 (pexels.com/Jonathan Borba)
Intinya sih...
  • McLaren pertama kali meraih gelar juara dunia konstruktor secara back-to-back pada 1984 dan 1985 dengan Niki Lauda dan Alain Prost.
  • McLaren meraih empat gelar juara dunia konstruktor beruntun pada 1988--1991 setelah kehilangan gelar selama dua musim.
  • McLaren meraih gelar juara dunia secara back-to-back pada 2024 dan 2025, mengakhiri paceklik gelar sejak 1998.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

McLaren tak mendapat hasil terbaik di GP Singapura 2025, Minggu (5/10/2025). Lando Norris menempati urutan ketiga, sementara Oscar Piastri tepat satu posisi di belakangnya. Mereka tak mampu mendahului George Russell dan Max Verstappen yang menempati dua posisi terdepan.

Meski begitu, McLaren masih bisa tersenyum karena sukses mengunci gelar juara dunia konstruktor 2025. Raihan poin mereka sudah tak terkejar dengan enam balapan tersisa. Ini menjadi gelar juara dunia konstruktor kesepuluh bagi McLaren dan kedua secara beruntun.

Berikut tiga periode McLaren meraih gelar juara dunia konstruktor Formula 1 secara back-to-back per 6 Oktober 2025.

1. McLaren pertama kali meraih gelar juara dunia konstruktor secara back-to-back pada 1984 dan 1985

McLaren pertama kali meraih gelar juara dunia konstruktor secara back-to-back pada 1984 dan 1985. Saat itu, McLaren memiliki Niki Lauda dan Alain Prost di balik kemudi. Tak hanya gelar juara dunia konstruktor, Lauda dan Prost juga menjadi juara dunia masing-masing pada 1984 dan 1985.

Pada 1984, McLaren benar-benar mendominasi Formula 1. Mereka mampu meraih 12 kemenangan dari 16 balapan musim itu. Lauda keluar sebagai juara dunia dengan keunggulan hanya setengah poin dari Prost. Itu menjadi gelar juara dunia konstruktor pertama McLaren sejak 1974.

Semusim berselang, performa Lauda tak terlalu bagus dengan hanya meraup 14 poin. Meski begitu, penampilan luar biasa Prost dengan raihan lima kemenangan membuat McLaren menjadi juara dunia dengan koleksi 90 poin. Musim 1985 merupakan musim terakhir bagi Prost dan Lauda sebagai rekan setim.

Dominasi McLaren musim itu tak lepas dari performa apik mobil MP4/2 dan MP4/2B rancangan John Barnard. Mobil tersebut ditenagai oleh mesin V6 turbo TAG-Porsche. Kombinasi tersebut membuat McLaren mengalahkan para tim besar lain seperti Ferrari, Williams, hingga Lotus.

2. McLaren meraih empat gelar juara dunia konstruktor beruntun pada 1988--1991

Setelah mendominasi Formula 1 pada 1984 dan 1985, McLaren sempat kehilangan gelar juara dunia konstruktor pada 2 musim berikutnya. Ketika itu, McLaren hanya mampu menjadi runner-up. Tim yang bermarkas di Woking, Inggris, tersebut dua kali diasapi oleh Williams.

McLaren bangkit pada 1988 dengan memperkenalkan mobil MP4/4. Kedatangan Honda sebagai pemasok mesin menjadi penyempurna mobil rancangan John Barnard tersebut. McLaren juga menggaet Ayrton Senna sebagai pendamping bagi Prost.

Pada 1988, McLaren mengakhiri musim nyaris sempurna. Mereka menyabet 15 kemenangan dari 16 balapan musim itu. Senna keluar sebagai juara dunia mengalahkan Prost. Dominasi itu kembali terulang pada 1989 dengan Prost sebagai juara dunia.

Pada 1990, McLaren ditinggal Prost yang memilih hengkang ke Ferrari. Meski begitu, McLaren masih tampil luar biasa. Mereka kembali menjadi juara dunia konstruktor pada 1990 dan 1991. Senna juga keluar sebagai juara dunia pembalap pada 2 musim tersebut.

Era kejayaan McLaren akhirnya mampu dihentikan oleh Williams pada 1992. Mereka hanya bisa menjadi runner-up pada 1992 dan 1993. Dominasi McLaren benar-benar sirna setelah ditinggal Honda pada akhir 1993.

3. McLaren meraih gelar juara dunia secara back-to-back pada 2024 dan 2025

McLaren memastikan gelar juara dunia konstruktor 2025 selepas GP Singapura. Raihan 650 poin yang mereka miliki tak mungkin terkejar dengan sisa 6 balapan. Mercedes yang menghuni posisi kedua baru mengumpulkan 325 poin. McLaren kini tinggal fokus untuk mendapatkan gelar juara dunia pembalap.

McLaren tampil dominan sepanjang musim 2025. Duet Lando Norris dan Oscar Piastri sukses meraup 12 kemenangan dari 18 balapan hingga GP Singapura. Hanya Max Verstappen dan George Russell yang bisa menggagalkan keduanya mencapai puncak podium.

Gelar juara dunia konstruktor tersebut mengulangi prestasi serupa pada 2024. Berbeda dengan musim 2025, McLaren saat itu sempat mendapat perlawanan ketat dari Ferrari dan Red Bull. McLaren hanya unggul 14 poin dari Ferrari yang berada di posisi kedua.

Prestasi apik pada 2024 dan 2025 sekaligus mengakhiri paceklik gelar juara dunia konstruktor McLaren selama 26 tahun. McLaren terakhir kali merasakan gelar juara dunia pada 1998. Mereka bahkan sempat mengalami masa-masa sulit pada era awal turbo hybrid.

McLaren tiga kali menjadi juara dunia konstruktor secara back-to-back. Dengan dominasi mereka pada 2024--2025, mereka sepertinya masih bisa meraih prestasi serupa pada beberapa tahun mendatang. Namun, adanya perubahan regulasi besar-besaran pada 2026 akan menjadi tantangan bagi McLaren.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us

Latest in Sport

See More

Bikin Marc Marquez Patah Tulang, Marco Bezzecchi Minta Maaf

06 Okt 2025, 18:29 WIBSport